JAKARTA(TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron menanggapi kasus kecurangan petugas input data situng yang terjadi pada pemilu serentak kali ini.
Herman menyarankan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan evaluasi dan menerima masukan dari semua pihak.
“KPU tentu harus terus melakukan evaluasi dan menerima masukan-masukan dari semua pihak,” ujar Herman kepada teropongsenayan di Jakarta, Rabu (01/05/2019).
Tak hanya itu, menurut Herman dengan dilakukannya evaluasi tentu akan menjadikan pemilu jujur dan adil
“Dengan dilakukannya evaluasi Inshaa Allah pemilu akan berlangsung jujur dan adil, serta hasilnya legitimate,” lanjut politikus Partai Demokrat itu.
Sebelumnya, ketua KPU, Arief Budiman telah menjelaskan kalau kesalahan input data yang terjadi saat ini, pernah terjadi pada pemilu-pemilu sebelumnya,Faktor utamanya disebabkan oleh kesalahan input data oleh petugas,Sehingga ia beranggapan kalau kejadian salah input data hasil penghitungan suara pilpres di 9 TPS murni kesalahan petugasnya (human error).
Dan juga BPN Prabowo-Sandi memprotes KPU. Mereka menduga KPU melakukan kecurangan karena adanya kesalahan input data hasil penghitungan suara pilpres yang keliru, yakni jumlah suara Prabowo-Sandi di dalam Situng berbeda dengan hasil penghitungan suara yang tercatat dalam form C1.
Ketidaksesuaian ini lantas ditanggapi oleh KPU dengan menyebutkan sembilan TPS yang terindikasi telah salah dalam melakukan input data. Di antaranya berasal dari Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu di TPS 17 Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela yang sudah dikoreksi KPU.