JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pengamat Politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah, menanggapi pencopotan status profesor dari politisi senior PAN Amien Rais oleh pihak Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurutnya pencabutan gelar profesor bukan hal yang luar biasa.

Dedi mengatakan, bahwa profesor merupakan jabatan fungsional akademik. Sehingga ia hanya disandang ketika fungsinya masih berlangsung, atau tidak melekat selamanya

"Amien Rais hemat saya sudah purna tugas, dan tentu jabatan itu harus dikembalikan. Sementara gelar akademik yang melekat dan memang hak seumur hidup adalah doktor, magister, dan sarjana," kata Dedi, kepada TeropongSenayan, pada Senin (27/5/2019).

Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Partai Politik (PSDPP) beranggapan, terlalu berlebihan jika mengaitkan pencopotan jabatan profesor dengan aktivitas kritis Amien Rais.

"UGM bisa lebih jujur lagi dengan mencopot semua profesor yang memang tidak lagi produktif, tidak saja kepada Amien Rais," ujarnya.

Dedi pun menegaskan, jika ada elite politik yang menyebutkan Amien Rais kehilangan jabatan fungsional karena alasan pilihan politik, rasanya itu menyesatkan.

"Menyesatkan, karena menggiring seolah Amien Rais sedang berhadapan dengan pelanggaran etik, yang sebabkan pencopotan. Padahal yang benar adalah purna bakti sebagai profesor," ungkapnya.(plt)