JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan mengkritik mahalnya tiket pesawat domestik jelang Idul Fitri.
Menurut dia, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, serta Direksi Garuda dan Citilink harus bertanggung jawab atas macetnya jalur mudik via darat dan meningkatnya jumlah konsumsi BBM karena meningkatnya penggunaan kendaraan bermotor.
"Saya prihatin, sedih dan kecewa, pada akhirnya masyarakat harus memfasilitasi dirinya dengan begitu kreatif untuk dapat pulang kampung bersilaturahim dalam Idul Fitri tahun ini," kata Arteria saat dihubungi, Sabtu (1/6/2019).
Dia menilai wajar masyarakat bertanya mengapa harga tiket pesawat domestik lebih mahal daripada tiket ke luar negeri seperti Singapura, Kuala lumpur, Hongkong, Tokyo.
"Lalu kemarin-kemarin kan sempat dijawab dengan jawaban konyol karena harga avtur dan flight expense semua dalam mata uang Dollar Amerika Serikat sedangkan pendapatan tiket itu dalam bentuk rupiah," katanya.
Menurut dia, beberapa menteri terkait tidak mau berpikir out of the box untuk memperlihatkan negara hadir di tengah masyarakat walau tidak populer kebijakannya.
"Jujur, statement Menteri Perhubungan yang menyatakan hanya punya kewenangan menetapkan tarif batas atas dan batas bawah sedang sisanya diserahkan ke mekanisme pasar sangat menyakitkan hati," ucap Anggota Komisi III DPR RI ini.
Dia menilai pernyataan Budi Karya itu mengesankan bahwa negara tidak peduli, tidak peka dan sensitif atas kebutuhan umat.
"Seakan penghalalan atas indikasi praktik kartel atau pengkondisian harga mengingat pemain lokal kini hanya tinggal beberapa perusahaan penerbangan saja," imbuhnya.(plt)