JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- PartaiGerindradiprediksi melanjutkan sikap politiknya untuk tetap menjadioposisidalam lima tahun masa kepemimpinan Joko Widodo bersama Maruf Amin. MeskipunPrabowo Subiantobelum menyatakan secara resmi sikap politiknya.
Hal itu disampaikan oleh politikus Gerindra Raden Muhammad Syafi"i yang juga anggota komisi III DPR RI. Menurutnya, dalam kepemerintahanpartai oposisiharus tetap ada sebagai partai penyeimbang.
"Menurut saya, demokrasi yang sehat itu harus ada check and balance, yaitu selain partai pendukung, harus ada partai oposisi dan saya meyakini Gerindra akan tetap pada posisi sebagai oposisi," ujar Syafi"i di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (01/7/2019).
Sampai saat ini menurut Syafi"i, belum ada pernyataan atau sikap resmi dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto terkait posisi partainya dalam pemerintahan lima tahun mendatang.
"Tetapi kita bisa membaca gerak yang dilakukan Pak Prabowo sebagai orang yang demokratis, dia pasti tidak akan mencederai sistem demokrasi di mana akan menghilangkan check and balance itu," paparnya.
Akan tetapi, Syafi"i kembali menerangkan, suara kader Gerindra menyatakan dan memilih agar partai tetap konsisten dalam menjadi oposisi seperti periode awal kepemimpinan Jokowi dengan Jusuf Kalla. (ahm)
"Ya, saya kira seperti itu. Kader partai Gerindra dan pemikir demokrasi pasti menginginkan Gerindra tetap pada oposisi," ungkapnya. (ahm)