Jakarta
Oleh Jihan Nadia pada hari Rabu, 03 Jul 2019 - 21:43:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Proyek RSUD Koja Mangkrak, Dirut Malah Salahkan Kontraktor

tscom_news_photo_1562165021.jpg
RSUD Koja, Jakarta. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pembangunan tower A RSUD Koja, Jakarta, mangkrak sejak tahun 2018. Penyebabnya, karena kontraktor yang mengerjakan proyek tak merampungkan pembangunan.

"Masalahnya di yang mengerjakan. Dia wanprestasi (tidak memenuhi kewajiban)," kata Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja IBN, Banjar di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).

Banjar menjelaskan, kerja sama antara pemprov DKI Jakarta dengan kontraktor dimulai April 2018, dengan masa waktu lima bulan. Artinya, kontraktor seharusnya selesai membangun Tower A pada Agustus 2018 lalu.

Namun, ada masalah penghapusan aset yang baru selesai di Agustus itu.

RSUD Koja pun memperpanjang kontrak hingga 19 Desember 2018. Namun, hingga batas akhir kontrak, kontraktor baru bisa mengerjakan 20,1 persen.

Kontrak kembali diperpanjang hingga 19 Maret 2019, tetapi pengerjaan baru selesai sekitar 53 persen.

Pihaknya kembali menambah waktu kontrak hingga Juni untuk merampungkan bangunan 16 lantai tersebut.

Saat evaluasi akhir pada 17 Juni 2019, pembangunan baru mencapai 67,07 persen. Banjar pun memutuskan untuk menyetop pembangunan tersebut.

"Kan belum selesai, saya harus mengambil sikap secara peraturan kontrak itu tak ada lagi ruang, saya nggak berani, tidak ambil risiko, sayaoff,saya berhentikan itu," ucap Banjar.

Inspektorat DKI akan melakukan audit mutu bangunan dan anggaran terlebih dulu. Tujuannya untuk mengetahui berapa nilai anggaran yang sudah digunakan dan diperlukan untuk melanjutkan pembangunan.

Setelah proses audit dan pemeriksaan oleh Inspektorat DKI, proses pemilihan kontraktor lain baru bisa berjalan.

"Saya usahakan percepat untuk audit mutu, berapa nilai yang harus dilanjut," tuturnya.

Proyek pembangunan Tower A RSUD Koja masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018. Anggarannya mencapai Rp 120 miliar.

Sebelumnya, Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta meminta pembangunan RSUD Kojadi Jakarta Utara dipercepat.

"Keberadaan RS Koja yang direncanakan semenjak tahun 2018 sampai saat ini belum juga selesai atau mangkrak. Terinformasi bahwa program kegiatan pembangunan RS Koja tertunda akibat terkendala dengan lelang yang berlarut-larut dan berkepanjangan," kata anggota Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Ruddin Akbar Lubis dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/6/2019). (Alf)

tag: #pemprov-dki  #dprd-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...