JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Menteri milenial yang kerap disebut bakal mewarnai kabinet Jokowi-Maruf Amin tidak berpatokan kepada usia. Istilah milenial lebih mengacu kepada sikap dan kapasitas.
"Jadi yang disebut muda milenial itu adalah muda dalam bersikap, kapasitas, kapabilitas dan muda dalam bekerja, orang muda berkeja itu bagaimana? Sigap siap bekerja 24 jam," kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Eriko Sotarduga, di Jakarta, Kamis (4/7/2019).
Kinerja semacam itulah, tambah Eriko, yang diharapkan presiden terpilih. Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengatakan, berdasarkan WHO, 60-70 tahun juga masih dikatakan muda.
Artinya, dia melanjutkan, menteri muda yang dimaksudkan Presiden Jokowi tidak harus berada di bawah usia 30 tahun. Jokowi, dia melanjutkan, mencari menteri yang muda dalam bertindak, progresif, cepat menyikapi, tidak tinggal diam dan tidak tinggal di belakang meja.
"Seperti itu yang diharapkan beliau, menurut kami ya," kata Eriko lagi.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Verry Surya Hendrawan mengatakan, masuknya menteri muda diharapkan dapat mengimbangi ritme kinerja Jokowi. Dia mengatakan, hal itu juga dilakukan agar mampu memenuhi visi dan misi nawacita kedua di lima tahun ke depan.
"Dan proses kerja dengan Pak Jokowi ini kan luar biasa bisa 24 jam jadi memang hanya orang-orang muda atau berjiwa muda yang bisa mengimbangi ini," kata dia. (plt)