JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Anggota Komisi II DPR RI Firman Soebagyo menduga politik uang pada proses penyelenggaraan Pilkada 2020 masih terjadi di berbagai daerah.
Menurutnya, hal ini seolah-olah sudah menjadi tradisi setiap kontestasi ini dilaksanakan, bahkan seringkali pemilu dikonotasikan negatif dengan ungkapan harus ada uang.
"Money Politics kemungkinan masih terjadi, karena ini kembali kepada culture masyarakat secara nasional. Kenapa pemilu ini selalu dikonotasikan bahwa harus ada uang untuk pemilih? Mereka (pemilih) kalau tidak diberikan uang transport dan uang saku, mereka tidak mau datang (memilih)," kata Firman di Jakarta, Rabu (10/7/2019).
Politisi Partai golkar itu menilai, tindakan money politic yang mengiringi kegiatan pemilu ini harus dievaluasi. Bagaimana caranya agar praktek ini dapat diminimalisir.
"Besarnya anggaran yang harus dikeluarkan para calon legislatif dalam memperebutkan simpati masyarakat," jelasnya. (ahm)