JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kebijakan pemerintah yang menerapkan BBM Biodisel 20 (B20) untuk menekan impor, ternyata membahayakan sistem transportasi. Campuran 20 persen biodisel ke dalam BBM jenis solar akan merusak mesin kendaraan bermotor.
Tidak saja sistem transportasi yang akan terganggu, bahkan perekonomian nasional juga akan terdampak dengan kebijakan penerapan B20 ini.
Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono menyatakan, BBM B20 akan merusak ruang bakar mesin kendaraan, karena akan menumpuk banyak kotoran.
"Kami sangat prihatin atas kebijakan pemerintah yang akan meningkatkan penerapannya menjadi B30. Saat ini memang masih B20. Ternyata, dampaknya menyebabkan ruang bakar mesin menjadi kotor. Bila ini diterapkan pada mesin perkapalan, maka akan jadi kendala sangat besar," kata Bambang di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Negara-negara di dunia, sambung Politisi Gerindra ini, belum menerapkan B20 seperti di Indonesia. Rata-rata masih menggunakan B10, seperti negara Australia, Kanada, dan Malaysia.
Pernyataan Bambang ini didukung literatur para pakar yang menyebut, sangat berbahaya bila penerapan ini dilanjutkan, apalagi bila ditingkatkan prosentasenya.
"Ini akan merusak mesin transportasi kita," jelasnya.(plt)