Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Kamis, 18 Jul 2019 - 13:06:05 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemuda Ka’bah Tolak Buwas Jadi Caketum PPP

tscom_news_photo_1563429965.jpg
Budi Waseso (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kader Muda Ka’bah, Usni Hasanudin mengaku tidak setuju nama mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Budi Waseso (Buwas) masuk sebagai bursa calon Ketua Umum PPP pada gelaranMuktamar mendatang.

“Kami tidak setuju Buwas jadi calon Ketua Umum PPP. Enggak rasional,” kata Usni kepada wartawan, Kamis (18/7/2019).

Menurut dia, Buwas secara aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga tidak memenuhi syarat untuk menjadi calon ketua umum. Sebab, calon ketua umum itu diatur AD/ART minimal menjadi pengurus satu periode sebelumnya.

“Darimana rasionalnya Buwas dicalonkan jadi Ketua Umum PPP? Secara aturan AD/ART tidak dapat, kemudian dari basis juga tidak dapat,” ujarnya.

Ia menjelaskan sosok yang ideal menjadi calon Ketua Umum PPP tidak harus dari luar, karena jika dari luar maka akan terjadi gesekan di internal. Selain itu, percuma juga selama ini teriak PPP sebagai partai kader tapi tidak punya kepercayaan mendorong kadernya sendiri memimpin partai.

“Kalau dari luar atau eksternal partai, ini kan lucu. Untuk apa selama ini berteriak bahwa PPP adalah partai kader, tetapi tidak memiliki kepercayaan diri mendorong kader sendiri,” jelasnya.

Usni menegaskan PPP memiliki basis sosiologis yang jelas, sehingga sangat tidak mungkin mengambil dari luar untuk calon ketua umum. Apalagi, internal PPP juga tidak kekurangan kader.

Sebab, Usni khawatir apabila sosok dari luar yang dijadikan ketua umum maka partai ini akan musnah. Karena, sekarang saja sudah hampir bubar partai yang dipimpin oleh Suharso Monoarfa. Padahal, masih banyak kader partai yang mumpuni.

“Masih banyak yang mumpuni seperti Zainut Tauhid yang kini sebagai Waketum MUI, Ahmad Muqowam yang duduk sebagai Anggota DPD RI, Ahmad Farial serta banyak lagi yang lain. Tapi kenapa harus mengambil dari luar?,” katanya.

Ia menyarankan kepada seluruh pengurus PPP agar Muktamar sebagai momentum untuk ajang persatuan, sehingga tidak ada perpecahan lagi atau dualisme di tubuh PPP. Maka, calon ketua umum juga harus diperhatikan untuk mencapai tujuan persatuan tersebut demi kejayaan kembali partai.

“Muktamar kali ini harus dijadikan momentum persatuan. Terima atau tidak, PPP itu masih terbelah. Satukan dulu buat Muktamar rekonsiliasi. Kalau kita masih berpikir sah tidak sah, makan sampai kapan pun sulit PPP akan besar,” pungkasnya. (Alf)

tag: #ppp  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fadel Muhammad: Fungsi Pengawasan DPD Fokus pada Masalah-Masalah di Daerah

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 29 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Ir. Fadel Muhammad mengatakan fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) harus lebih diperkuat dalam pengawasan terhadap pemerintah daerah. ...
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...