JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Fungsionaris DPP Partai Golkar Syamsul Rizal menyebut kepemimpinan Airlangga Hartarto di partai Golkar telah banyak melanggar Konstitusi.
Menurut dia, Airlangga bahkan melakukanpelanggaran yang sangat fatal, sehingga di masa kepemimpinannya terjadi banyakkerancuan dan kegaduhan.
"Terkait dengan caleg yang tidak ditetapkan oleh pleno, jadi mulai dari Daftar Calon Sementara (DCS) ke Daftar Calon Tetap (DCT), hasilnya (DCT) tidak di plenokan tapi langsung di bawa ke KPU, itu yang paling fatal" ujar Syamsul kepadateropongsenayan.comdi Jakarta. Kamis (18/7/2019).
Selanjutnya, dia juga menyebut Airlangga telah menganggap Partai Golkar bagaikan sebuah perusahaan, dengan melakukan pergantian fraksi tanpa disahkan melalui rapat fraksi.
"Kedua dia melakukan restrukturisasi tanpa melakukan pleno juga, yang lebih parahnya lagi, dia melakukan pergantian tingkat fraksi tanpa melalui rapat-rapat fraksi atau diajukan di rapat pleno partai. Ini fatal mempimpin organisasi seenaknya seakan-akan Golkar seperti perusahaan" lanjutnya.
Kader-kader Golkar, dikatakan Syamsul, telah paham akan perangai Airlangga tersebut, namun mereka dihantui dengan ancaman pencopotan jabatan di tingkat pusat, seperti yang dialami Ikhsan Firdaus Komisi IX.
"Para teman teman di DPD dan lain lain juga tidak mau muncul saat ini karena mereka punya posisi-posisi politik, nah itu diancam semua kalau si A dukung gini dicopot dari jabatannya, di-plt-kan," tegasnya.
Oleh karena itu, Syamsul Rizal berpesan pada Airlangga sebagai ketua umum untuk segera membenahi diri dan melakukan taubatan nasuha
"Kita berharap dengan adanya gerakan ini Airlangga segera membenahi diri.Sebagai ketua umum organisasi haruson the track, sebaiknya ia segera kembali melakukan taubatan nasuha," pungkasnya. (ahm)