JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Ketua DPP Partai Golkar, Lawrence Siburianmengatakan, salah satu penyebab kursi Golkar di DPR menurun lantaran sang Ketua Umum Airlangga Hartarto merangkap sebagai Menteri Perindustrian. Hal ini, kata ia, menjadi Airlangga tak fokus mengurus partai.
"Ketum itu harus urus partai dan urus rakyat yang milih partainya. Kedua, dia harus mampu kelola partai ini dari Sabang sampai Merauke, bahkan cabang di luar negeri sehingga rakyat cinta, suka, dan pilih," kata Lawrence di Jakarta, Sabtu (20/7/2019).
Lawrence membandingkan era kepemimpinan Akbar Tanjung yang rela menginap di sejumlah daerah demi menemui para kader meski wilayahnya termasuk pelosok.
"Pak Airlangga kurang turun ke daerah dan tentu kami mau evaluasi. Tentu ada keberhasilan Airlangga artinya keberhasilan Airlangga paling tidak Golkar dapat suara 12 persen, tapi itu turun ketika JK jadi Ketum, dari Akbar Tanjung 21 persen, turun ke 14 persen. Langsung JK ngomong munas dipercepat karena dia gagal dari 21 ke 14," terangnya.
Di era Airlangga pada Pemilu 2019, kursiGolkardi parlemen dari 91 kursi berkurang menjadi 85 kursi. Sementara target Airlangga saat Pemilu 2019 adalah 110 kursi.
"Karena itu, kami perlu evaluasi. Bukan persoalan Airlangga-nya, tapi karena kenapa bisa seperti itu? Mungkin salah memilih pemimpin, salah susun program, dan lain-lain," kata ia.