JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazuli Fawaid angkat bicara terkait pernyataan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN),Amien Raissoal pembagian porsi kekuasaan menjadi 55:45. Menurutnya, dalam penentuan porsi kabinetJokowi-Ma"ruf tidak berdasarkan persentase.
"Begini, koalisinya Pak Jokowi ini sejak awal tidak pernah mempersyaratkan bagi-bagi kursi," kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2019).
Dirinya juga merasa aneh jika PAN ingin berbagung ke pemerintah harus ada harga tawar. Sementara, partai yang sejak awal mendukung Jokowi tak pernah ada menginsyaratkan bagi-bagi kursi menteri.
"PKB, Nasdem, PDIP, Golkar atau semua partai yang tergabung itu tidak mempersyaratkan bagi-bagi kursi, ini aneh tamu baru datang itu malah ngatur-ngatur," tegasnya.
"Apalagi kalau di kampung saya itu namanya belantik, itu orang dagang sapi, jangan lah bahwa misalkan porsi itu dijadikan bagian dagang sapi, saya yakin Pak Amien Rais atau semua yang ada di sana berpikiran yang sama, jadi andaipun ada rekonsiliasi itu bukan bagi-bagi kursi," tambahnya.
Seharusnya, lanjut dia, tujuan rekonsiliasi untuk bersama-sama membangun bangsa bukan bertujuan bagi-bagi kursi.
"Rekonsiliasi itu bersama-sama membangun negara baik di dalam maupun di luar, kalau kemudian mempersyaratkan ini itu saya yakin Pak Jokowi dengan partai-partai koalisi akan keberatan dengan cara itu, karena dalam koalisi sendiri nggak pernah itu apa namanya berkoalisi dengan cara bagi-bagi kursi," pungkas Fawaid. (ahm)