Berita
Oleh pamudji pada hari Senin, 29 Jul 2019 - 21:20:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Walhi: 45,37 Kilometer Persegi Laut Karawang Tercemar Minyak Pertamina

tscom_news_photo_1564410052.jpeg
Laut Karawang tercemar minyak Pertamina (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wahana Lingkungan Hidung Indonesia (Walhi) mencatat hingga Kamis (18/7/2019),
45,37 kilometer persegi perairan Karawang tercemar tumpahan minyak PT Pertamina.

“Data luasan tercemar kami peroleh dari citra satelit ESA sentinel 1 yang bisa diakses oleh publik,” kata Manajer Kampanye Energi dan Perkotaan Walhi nasional, Dwi Sawung di Jakarta, Senin (29/7/2019).

Sawung menyayangkan hingga saat ini Pertamina dan pemerintah belum juga mengeluarkan data atau pun citra satelit terkait potensi sebaran minyak mentah itu. Padahal, kata Sawung, pemerintah memiliki teknologi untuk menghasilkan data itu dan hasilnya sangat dibutuhkan publik.

“Kami menggunakan satelit asing, yang datanya kembali dapat diperbaharui tanggal 2 Agustus 2019 mendatang,” jelas Sawung.

Sawung mengklaim uasan tumpahan minyak akan terus bertambah.Sebab, sumber pencemaran belum juga teratasi sampai saat ini. Selain itu, laporan BMKG menunjukkan cuaca cukup ekstrem dengan gelombang tinggi menuju arah barat dan dimungkinkan mendorong tumpahan minyak tersebut.

“Laporan terakhir masyarakat sudah sampai ke Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu,” ujarnya.

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat Meiki W Paendong mengatakan, tumpahan minyak itu telah menyebabkan tambak-tambak di Karawang dan Bekasi mengalami kegagalan panen dan kehidupan nelayan di pesisir Jawa Barat dan DKI Jakarta terganggu. Selain itu, lokasi pariwisata pantai di Karawang ditutup karena pantainya tercemar oleh tumpahan minyak.

“Kami mendapatkan laporan telah ada empat desa yang sudah terdampak yakni Pusaka Jaya, Cemara Jaya, Pasir Jaya dan Sungai Putu (kawasan wisata samudra baru),” jelas Meiki.

Meiki menambahkan, tumpahan minyak telah masuk ke tambak budidaya ikan dan udang milik masyarakat.

Sebelumnya pada 12 Juli 2019 terjadi well kick pada sumur (re-aktivasi) YYA-1 yang menyebabkan munculnya gelembung di sekitar YYA Platform PHE ONWJ, sekitar 2 km dari lepas pantai Utara Jawa.

Akibat kejadian itu, air laut di perairan utara Karawang terkontaminasi minyak mentah. Bibir pantai wilayah utara Karawang menjadi hitam karena muncul gumpalan pasir yang bercampur dengan minyak mentah.
(plt)

tag: #pt-pertamina  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...