JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri semakin rajin bertemu dengan Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto. Peristiwa politik ini bisa dibaca sebagai isyarat bakal terealisasinya Perjanjian Batu Tulis yang ditandatangani kedua tokoh pada 2009.
Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai rangkaian pertemuan Megawati dengan Prabowo belakangan ini, bisa saja berujung pada terwujudnya Perjanjian Batu Tulis tahun 2009 silam.
"Bisa saja Megawati ingin menunaikan janji politiknya yang tertunda di Batu Tulis, untuk dipenuhi di tahun 2024," kata Pangi di Jakarta, Senin (5/8/2019).
Pernyataan Pangi terkait rangkaian pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sebelumnya Prabowo berkunjung ke kediaman Megawati di Teuku Umar. Berikutnya Megawati mengundang Prabowo untuk menghadiri Kongres PDIP di Bali 8-10 Agustus 2019.
Menurut Pangi, dua pertemuan itu bisa bermuara pada terciptanya koalisi antara PDIP dengan Gerindra. Sebab, jika berbicara masa depan setelah Jokowi tidak lagi menjadi Presiden, maka bisa terwujud deal politik soal koalisi Gerindra-PDIP pada Pemilu 2024.
PDIP dan Gerindra, menurut dia, bisa mengusung Prabowo-Puan Maharani dalam Pilpres 2024. Hal ini seperti salah satu poin Perjanjian Batu Tulis yang ditandatangani Megawati-Prabowo, dimana PDIP berjanji mengusung Prabowo sebagai Presiden.
Selain itu PDIP-Gerindra juga dapat memasangkan Anies Baswedan dengan salah satu kader PDIP.
"Setelah tidak ada Jokowi, siapa kira-kira tokoh pengganti Jokowi di PDIP. Sangat sederhana, bagaimana pun juga PDIP akan belajar agar tidak seperti Demokrat yang redup setelah tidak lagi menjadi the ruling party, karena pamor tokoh sentral SBY tidak ada pengantinya di internal partai," papar dia.(plt)