Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Rabu, 07 Agu 2019 - 10:56:04 WIB
Bagikan Berita ini :
Terkait Pemadaman Listrik

Komisi VII Nilai Penjelasan PLN Tidak Logis

tscom_news_photo_1565150164.jpeg
Pemadaman listrik (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Argumen PT. PLN yang menyatakan pemadaman listrik akibat kerusakan saluran udara tegangan ekstra tinggi (Sutet) 500 kV di Ungaran-Pemalang, Jawa Tengah, dinilai tidak logis.

Hingga kini, belum jelas betul penyebab sesungguhnya yang melatari pemadaman tersebut.

PLN harusnya selalu punya back up berlapis, ketika sistem satu transmisi rusak.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Dito Ganinduto mengaku prihatin dan kaget atas musibah pemadaman listrik ini. Baginya, pemadaman hingga delapan jam tidak logis.

"Kita sangat kaget, prihatin, dan kecewa terjadinya blackout (pemadaman) di Ibu Kota, Bekasi, dan Banten ini yang sampai memakan waktu 8 jam. Sebagian malah ada yang 10 jam dan 12 jam," kata Dito di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

"Ini pasti masalah teknis. Ternyata, ada masalah transmisi, yaitu gangguan di 500 kV Ungaran-Pemalang. Tetapi sampai saat ini kita belum dapat informasi yang pasti dari PLN, apa sih penyebab utamanya," tambahnya.

Menurut Politisi Partai Golkar ini, pemadaman selama delapan jam di Ibu Kota sangat memalukan.

Plt. Dirut PLN juga dinilai tidak mampu menjelaskan dengan baik soal teknis pemadaman ini. Selama PLN masih dipimpin seorang Plt. keputusan yang diambil pun sangat terbatas.

Sistem transmisi berupa Sutet itu mestinya di-back up oleh beberapa sistem lagi. Ketika misalnya, Sutet Ungaran-Pemalang rusak ada transmisi lain yang tetap bisa membantu mendistribusikan energi listrik.

"Di Jakarta ini back up-nya harus lebih dari satu, mestinya 2 sampai 4. Jangan sampai mati (padam) sampai 8 jam. Menurut saya yang bisa ditoleransi maksimal 1 jam," jelasnya.

"Tidak boleh lebih dari 1 jam untuk Ibu Kota. Ibu Kota, kan, lambang negara kita. Industri di sini juga banyak sekali. Di Banten dan Bekasi adalah daerah industri. Berapa kerugian dunia industri saat ini," ucap legislator dapil Jateng VIII itu.

Ditambahkannya, PLN dan Kementerian BUMN harus dievaluasi. Wakil rakyat di DPR RI sebagai pengawas BUMN sampai sekarang belum dapat informasi jelas dan lengkap dari Kementerian BUMN.

"Saat ini Menteri BUMN sedang menjalani ibadah haji. Sesmen BUMN sedang berada di luar negeri pula. Tak ada wakil kementerian yang bisa dimintai keterangan untuk hadir ke Komisi VI DPR RI untuk menjelaskan pemadaman listrik ini," tegasnya. (ahm)

tag: #pln  #dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...