JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean membantah partainya tidak lagi dilirik oleh Presiden Jokowi. Hal ini lantaran dalam beberapa waktu terakhir, Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mendadak "hilang" bak ditelan bumi.

Meskipun, Ferdinand mengakui, partainya memang tak begitu sering melakukan pertemuan politik pasca wafatnya istri SBY, Ani Yudhoyono.

"Terkait anggapan bahwa PD (Partai Demokrat)tidak terlalu dilirik atau bahkan kesannya menghilang tidak demikian juga. Tetapi memang kami terakhir ini kan menghadapi duka kehilangan yang sangat besar, yakni kehilangan Ibunda Ani maka kami tidak sepatuthya dan tidak patut untuk berpolitik secara gamblang," kata Ferdinand saat dihubungi, Senin (12/8/2019).

"Kedukaan kami itu membuat kami tidak bisa melakukan aktivitas politik secara vulgar. Jadi, itu mungkin yang dilihat orang sehingga Partai Demokrat terkesan tidak dilirik, tidak sama sekali," tambahnya.

Ferdinand mengatakan, bahwa keberadaan Partai Demokrat adalah sebuah kekuatan besar yang sangat jelas manifesto politiknya untuk negara dan kebangsaan sehingga Partai Demokrat pasti akan diperhitungkan oleh semua pihak.

"Jadi anggapan-anggapan yang melihat Demokrat tidak dilirik saya pikir itu adalah salah dan tidak berdasar," ucap Kadiv Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat itu.

Sejauh ini, menurutFerdinand, partainya terus membangun komunikasi dengan pendukung 01 maupun dengan Presiden Jokowi. Hanya saja partainya tidak mau memaksakan untuk bergabung ke pemerintah.

"Komunikasi saat ini terus kita bangun antara Demokrat dengan semua pihak, baik di 01, dengan Pak Jokowi. Kita membangun komunikasi yang baik saat ini. Tetapi kita tidak ingin menekan, memaksa atau apapun karena kita tahu betul posisi kita kemarin berada di posisi berseberangan," ucapnya.

Namun demikian, lanjut dia, partainya punya semangat yang sama dengan Jokowi. Hal ini, dapat memudahkan kerja sama politik ke depan antara Demokrat dengan pemerintah Jokowi.

"Saya tegaskan kembali bahwa semua ini nanti kita kembalikan kepada Pak Jokowi sebagai pemegang hak konstitusionalnya. Kita percaya dan yakin bahwa pak Jokowi mampu menyusun dan merumuskan siapa-siapa yang akan beliau ajak dalam pemerintahannya, nanti kita yakin beliau pengalaman 5 tahun kemarin dan beliau pasti mampu kita percaya," ucapnya. (Alf)