JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pemerintah berupaya menjaga momentum percepatan pertumbuhan ekonomi di tengah berbagai tantangan dan gejolak lingkungan global yang meningkat.
Hal itu diutarakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Hari ini, Rabu (27/8/2019), menurut diaperekonomian dunia saat ini masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian, seperti perang dagang yang berlarut-larut dan semakin meningkat.
“Perlambatan ekonomi global yang diperkirakan terjadi secara luas, terutama pada perekonomian negara maju, disebabkan oleh dinamika perdagangan dunia akhir-akhir ini dan beberapa isu struktural seperti penurunan produktivitas dan penuaan populasi,” kata dia.
Di samping itu, Sri Mulyani juga mengatakan, kondisi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2020 diperkirakan akan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi beberapa negara berkembang, ditopang oleh prospek pertumbuhan yang tetap solid di India, Indonesia, dan Vietnam.
Lantaran pada kelompok negara ASEAN, Indonesia menjadi salah satu negara yang akan mendukung pertumbuhan ASEAN-5 di tahun 2020.
“ASEAN diprediksi menjadi kawasan yang dapat mengambil keuntungan di tengah peningkatan tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok," tegasnya.
Sri Mulyani juga mengatakan dalam menghadapi berbagai risiko global, maka kunci yang bisa dilakukan dengan meningkatkan daya saing nasional. Daya saing nasional sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, yang merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis iptek(knowledge economy).
Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, Indonesia dapat segera mewujudkan visinya menjadi negara maju. Tahun 2020 akan menjadi titik tumpu untuk mengonsolidasikan dan mempercepat perwujudan Indonesia maju ke depan.
“RAPBN tahun 2020 didesain untuk tetap sehat, mendorong keadilan dan kemandirian untuk mampu menjaga momentum pembangunan dengan tetap waspada terhadap gejolak global,” pungkasnya. (ahm)