Berita
Oleh mandra pradipta pada hari Rabu, 28 Agu 2019 - 10:05:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Kelola Partai, Airlangga Disarankan Belajar kepada Jusuf Kalla

tscom_news_photo_1566961503.jpg
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pengurus DPP Partai Golkar Mirwan Vauly menilai kondisi Partai Golkar saat ini cukup memprihatinkan.

Keinginan sejumlah pengurus untuk mendorong rapat pleno DPP Partai Golkar tidak direspons baik oleh Airlangga sebagai ketua umum. Kondisi ini jika dibiarkan akan menjadi gejolak dan kegaduhan yang tidak perlu.

"Seharusnya Airlangga belajar dari kepemimpinan sebelumnya, misalnya kepemimpinan Pak Jusuf Kalla. Beliau mengelola organisasi secara kolektif sebagaimana sifat Partai Golkar yang tertuang dalam aturan organisasi," kata Mirwan di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Mirwan menuturkan kolektifitas itu tergambar dalam rapat-rapat rutin partai, baik saat Jusuf Kalla hadir sebagai ketua umum maupun diwakilkan pada pengurus lainnya.

Rutinitas rapat itu membuat hampir semua kebijakan rapat adalah hasil musyawarah dari segenap pengurus partai.

"Bahkan siapa yang mau jadi pimpinan dewan dan ketua fraksi dirapatkan dalam pleno partai. Pak JK memuliakan pengurusnya, karena dengan begitu siapapun yang hendak jadi pejabat negara tidak cukup hanya baik-baik pada seorang ketua umum semata, tapi melalui tahapan review organisasi secara kolektif," urainya.

Selain itu, pada saat mengakhiri kepengurusannya, Jusuf Kalla juga melakukan percepatan pelaksanaan Munas Partai Golkar di tahun 2009 dari Desember ke Oktober 2009.

"Beliau lebih mengedepankan kepentingan masa depan partai, daripada hanya sekadar pertahankan ambisi pribadi" lanjutnya.

Mirwan melihat kondisi tersebut sangat berbeda dengan kepemimpinan Ketum Airlangga. Sekarang ini, hanya sekadar rapat pleno saja begitu rumit diselenggarakan, dengan berbagai alasan.

"Semua ini menggambarkan bahwa kepemimpinan Airlangga sangat sulit dilanjutkan karena proses pengambilan keputusan juga tidak dilakukan secara kolektif, bahkan tidak diketahui oleh sebagian besar pengurus," jelasnya.

Seharusnya, lanjut Mirwan, jika benar klaim dukungan Airlangga sudah mencapai 92%, maka alangkah baiknya segera dilakukan Pleno, Rapimnas dan dilanjutkan Munas agar ada kepastian kemana arah lima tahun Partai Golkar.

"Tetapi yang terlihat sekarang, Airlangga terlihat tidak percaya diri dengan klaim dukungan itu. Justru yang terjadi, partai ini dibiarkan dengan penuh ketidakpastian" tutupnya.(plt)

tag: #airlanggahartarto  #jusuf-kalla  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Bacakan Eksepsi, Penasehat Hukum Robby Messa Sebut Dakwaan JPU Kabur Minta Kliennya Dibebaskan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
MEDAN (TEROPONGSENAYAN) --Tim penasehat hukum terdakwa Robby Messa Nura, satu dari dua terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 tahun 2020 yang merugikan keuangan ...
Berita

Ketum SOKSI Apresiasi Putusan MK dan Ucapkan Selamat Kepada Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI. Ir. Ali Wongso Sinaga mengapresiasi tinggi amar putusan MK yang menolak permohonan gugatan Paslon 01 Anies -Amin dan Paslon 03 ...