JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bersatu, Arief Poyuono menyebut manajemen Bank BRI bobrok. Pasalnya, mayoritas saham Bank pelat merah tersebut diobral ke asing.
Dalam catatan Arief, saham BRI banyak diborong oleh asing karena Net Interest Margin BRI yang cukup tinggi itu bukan sebagai capaian yang fenomenal. Akan tetapi justru suku bunga pinjaman di BRI tidak kompetitif dan ekonomi untuk kredit yang bisa digunakan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM).
Karenanya, Arief mengatakan, agenda RUPS BRI yang akan digelar BUMN dalam waktu dekat, harus menjadi momemtum perombakan jajaran direksi Bank BRI.
"Rencana RUPS BRI yang akan digelar oleh Kementerian BUMN harus segera ada pergantian Direksi BRI, sebab BRI memerlukan nahkoda yang mengerti untuk bisa menjadikan BRI benar-benar menjadi bank yang pro ekonomi kerakyatan," ujar Arief, melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (28/8/2019).
"Bukan seperti saat ini banyak kredit disalurkan ke apartemen apartemen mewah dan banyak kredit fiktif yang macet terjadi di BRI seperti terjadi di BRI Surabaya," sambungnya.
Arief menerangkan, walau ada keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta para Menteri untuk tidak membuat kebijakan strategis, namun RUPS BUMN seperti BRI tidak masuk katagori yang diminta Jokowi.
"Apalagi BRI merupakan korporasi publik yang listing di pasar modal, tentu saja perlu dilakukan RUPS untuk mengevaluasi manajemen BRI," terang dia.
Selain itu, menurut Arief, intruksi Presiden Jokowi agar Kementerian tidak mengambil keputusan strategi, bukan termasuk merombak direksi BUMN. Sebab, BRI merupakan perusahanan publik yang sahamnya dimiliki publik dan patuh pada UU pasar modal. Sehingga RUPS BRI merupakan bagian dari keputusan publik.
"Begitu juga dengan BUMN lainnya yang publik listed kalau memang harus RUPS ya harus digelar dong, dan dalam RUPS BRI nanti untuk mengganti Direksi BRI saya rasa tidak ada faktor like or dislike, tapi lebih kepada faktor kinerja dan kebutuhan Bank BRI," pungkasnya. (Alf)