JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Direktur Utama PT Berdikari (Persero) Eko Taufik Wibowo menilai pembentukan holding BUMN pangan harus segera direalisasikan. Hal ini agar perusahaan negara dapat memiliki andil dalam mewujudkan stabilisasi pangan.
Menurut Eko, sudah saatnya perusahaan plat merah memegang kendali produksi dan distribusi pangan dari hulu ke hilir. Sebab, kendali tersebut selama ini banyak dikuasai oleh pihak swasta.
"Perputaran investasi di sektor pangan cukup besar. Jika BUMN pangan tidak cepat terkonsolidasi menjadi satu holding, sektor hulu "upstream"nya akan semakin dikuasai pihak asing," kata Eko di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Eko menjelaskan, dengan terbentuknya holding, BUMN pangan dapat memiliki akses permodalan yang kuat untuk dapat membangun kemitraan dengan peternak dan petani.
Selama puluhan tahun, sektor hulu pangan masih dikuasai oleh pihak swasta. Ketika terjadi masalah kelangkaan pangan, pemerintah sulit mengintervensi karena regulasi yang tidak berpihak bagi BUMN untuk berperan.
Oleh karena itu, Eko mendorong agar Kementerian BUMN dapat memprioritaskan pembentukan holding BUMN Pangan dengan menggabungkan sejumlah perusahaan. Yakni Perum Bulog, PT Sang Hyang Sri (SHS), PT Pertani, PT Perikanan Nusantara (Perinus), PT Perikanan Indonesia (Perindo), hingga PT Bhanda Ghara Reksa (BGR) untuk logistiknya.
"Selama ini memang belum masuk prioritas oleh pemerintah. Tetapi saya menyarankan agar disusun ulang konsepnya, induk holdingnya siapa nanti, apakah dibentuk BUMN baru," kata Eko.(plt)