JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Airlangga Hartarto yang kembali ngebet menjadi Ketua Umum DPP Golkar makin hari makin bertingkah aneh.
Betapa tidak, rapat-rapat resmi DPP Golkar justru terkesan digelar sembunyi-sembunyi karena akan digelardi luar Kantor DPP, diantaranya di gedung DPR dan beberapa hotel di Jakarta.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Papua Barat DPP Partai Golkar, Victor JG May menilai, ada keanehandan situasi ironis yang semakin kentara dalam gaya kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Setelah berkali-kali didesak mengadakan Rapat Pleno oleh separuh dari Pengurus Harian dan Pengurus Pleno DPP Partai Golkar, bahkan sampai tahap Mosi Tidak Percaya, Airlangga justru menanggapinya dengan mengadakan Rapat-rapat Korbid, sesuatu yang tidak lazim dalam tradisi berorganisasi di tubuh Partai Pohon Beringin.
"Rapat-rapat Korbid yang akan digelar oleh Airlangga terkesan sungguh aneh, sebab rapat resmi itu tidak dilaksanakan di Kantor DPP Partai Golkar, tetapi sebaliknya berlangsung di luar Kantor DPP diantaranya di gedung DPR dan hotel-hotel," kata Victor JG May, di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Sementara kantor partai yang megah, kata Victor, justru diserahkan kepada para preman dan dijadikan tempat bermain judi.
Sebagaimana telah beredar melalui pesan WhatsApp, salinan print-out surat DPP Partai Golkar tertanggal 4 September 2019 yang ditandatangani oleh Sekjen Lodewijk F Paulus.
Surat dengan nomor Und-452/Golkar/IX/2019 berkategori Biasa itu, merupakan Undangan Rapat Koordinator Bidang PP Wilayah Indonesia Timur pada Kamis 5 September 2019, yang akan membahas agenda Evaluasi dan Konsolidasi Program Korbid Indonesia Timur tahun 2019.
Rapat Korbid ini sedianya akan dipimpin oleh Ketua Korbid PP Wilayah Intim Melchias Markus Mekeng.
Pada pekan lalu, Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar yang diketuai oleh Roem Kono juga telah menyelenggarakan Rapat Korbid di gedung DPR RI Ruangan 1205.
Begitupun dengan Rapat Korbid Kepartaian yang diketuai oleh Ibnu Munzir berlangsung di Hotel Century Atlet Senayan.
"Memang aneh bin ajaib kondisi Partai Golkar di era Airlangga Hartarto. Ada tersedia kantor partai dengan fasilitas lengkap, tetapi rapat-rapat partai berlangsung terpencar-pencar di luar kantor. Dalam melaksanakan rapat partainya, pengurus DPP Partai Golkar ibarat anak-anak terlantar yang tidak punya rumah, ke sana ke mari tidak tentu arah," sesal dia. (Alf)