JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Asep Saefuddin, meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku penganiayaan mahasiswanya Faisal Amiryang menjadi korban rusuh demo di DPR. Dia berharap pelaku bisa ditemukan.
"Tentu kalau soal pelaku karena kita juga tidak tahu, kalau ada kejadian yang disengaja kalaulah ditemukan harus ada penindakan tegas dan itu tugas pemerintah," kata Asep Saefuddin di Aula Buya Hamka, Universitas Al Azhar Indonesia, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2019).
Faisal yang dilarikan ke RS Pelni saat demo rusuh di DPR diketahui mengalami pendarahan otak. Asep mengatakan investigasi internal bakal dilakukan oleh pihak keluarga dan alumni untuk mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi.
"Kalau pernyataan investigasi internal sebelumnya belum tereksplisitkan, pernah diskusi dengan keluarganya, sebenarnya yang melakukan pencarian fakta itu adalah pihak keluarga dan alumni," ucap Asep.
Dia mengatakan pihak kampus hanya memberi dukungan karena kejadian berada di luar kampus. Asep berharap semua pihak tidak saling menuduh terkait kejadian ini.
"Di sini kami sebagai sivitas hanya memberikan dukungan karena tentunya kejadian ini dil uar kampus. Tentunya kami akan mendukung, kebetulan kita punya fakultas hukum dan dukungan jadi dukungan yang diperlukan oleh keluarga kami akan siap memberikan dukungan karena ini untuk kebaikan kita semua kita tidak menuduh siapa pun," ujar Asep.
"Tapi ini harus bersih, karena kami tidak menginginkan adanya kejadian yang menimpa mahasiswa UAI, tentu juga mahasiswa lainnya se-Indonesia jangan sampai ada kejadian yang kita tidak inginkan," sambungnya.
Dia berharap DPR segera menjawab tuntutan dari para peserta aksi. Menurutnya, mahasiswa UAI berdemo untuk memperbaiki sistem dan kondisi yang ada.
"Saya tidak tahu akan ada aksi tetapi sebagai kita negara yang berbudaya ada keinginan untuk memperbaiki dan kami berharap dari sivitas akademika UAI ini harapan kami tentu para wakil rakyat yang baru betul-betul menjawab aspirasi dari masyarakat," tutur Asep.
Sebelumnya, Rahmat Ahadi, kakak Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia, menjelaskan kondisi kesehatan adiknya, yang mengalami pendarahan otak akibat demo di DPR, sudah membaik. Rahmat mengatakan Faisal sudah bisa berkomunikasi.
Rahmat menyampaikan hal itu dalam doa bersama untuk Faisal di Aula Buya Hamka, Universitas Al-Azhar Indonesia, Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (29/6). Faisal juga menceritakan kondisi Faisal saat pertama kali masuk ke RS Pelni.
"Selasa (24/9), sekitar pukul 19.00 WIB, saya dapat telepon, adik saya masuk rumah sakit karena ikut demo. Saya langsung ke sana bareng Ibu, dan tiba di RS hampir pukul 20.00 WIB. Faisal sudah di IGD, tapi masih bisa bergerak kakinya," kata Rahmat. (Alf)