Oleh Mandra Pradipta pada hari Kamis, 24 Okt 2019 - 13:07:25 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Diingatkan Selektif Belanja Infrastruktur

tscom_news_photo_1571897245.jpg
Jokowi saat mengecek proyek jalan tol. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Selama periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo berlangsung, alokasi anggaran infrastruktur yang tinggi ternyata tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan.

Seharusnya, kenaikan anggaran infrastruktur yang tinggi berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Mengingat, anggaran infrastruktur dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Anggota DPR RI Sigit Sosiantomo mengingatkan, ke depanpemerintah harus lebih selektif dalam merencanakan belanja infrastruktur agar bisa membangun Indonesia Maju di 2045 dan menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi dunia.

"Selama periode pertama Pak Jokowi, alokasi anggaran infrastruktur memang naik 100 persen dari Rp 206,6 triliun di tahun 2014 menjadi Rp 415 triliun di tahun 2019. Dan kita apresiasi itu. Sayangnya, kenaikan anggaran infrastruktur itu tidak diikuti dengan penurunan angka kemiskinan yang signifikan, hanya 1,55 persen dan angka pertumbuhan stagnan di 5 persen. Ini sangat menyedihkan," kata Sigit di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Menurut Sigit, dari pengalamannya menjabat sebagai Anggota DPR RI selama dua periode, pertumbuhan ekonomi 5 persen tidak cukup untuk menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.

Termasuk, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan membebaskan rakyat dari biaya pendidikan dan memberikan jaminan kesehatan.

"Jadi ke depan, peningkatan anggaran infrastruktur harus diikuti dengan perencanaan yang matang dan selektif. Uangnya mau dialokasikan untuk infrastruktur yang seperti apa sehingga bisa benar-benar dirasakan manfaatnya," tutur legislator Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) ini.

Di sisi lain, tandas Sigit, pakar ekonomi berteori tentang ekonomi maritimlah yang akan membuat Indonesia maju. Tapi, menurut Sigit, faktanya biaya pelabuhan dan transportasi laut belum menjadi berita yang menggembirakan.

Disparitas harga dan angka kecelakaan masih tinggi dan konektivitas antar pelabuhan yang melayani pulau-pulau terpencil masih menjadi persoalan yang memprihatinkan.

Untuk itu, Sigit menyarankan agar peningkatan anggaran infrastuktur maritim menjadi prioritas dalam program pembangunan infrastruktur Jokowi di periode kedua ini.

"Persoalan itu harus dipikirkan oleh Presiden dan Menterinya serta para pakar ekonomi untuk merubah alokasi anggaran. Sehingga, bisa menjadi trigger pelompatan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7-8 persen per tahun dan bisa menjadikan Indonesia sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi dunia," pungkas Sigit. (Alf)

tag: #jokowi  #pks  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Ali Wongso: SOKSI Dukung Penuh Jokowi dan Gibran Berada di Partai Golkar

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 25 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketum SOKSI ,Ir. Ali Wongso Sinaga mendukung penuh Pak Jokowi dan Pak Gibran berada di Partai Golkar. Hal ini sebagaimana pernyataan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto ...
Berita

Bamsoet Apresiasi KPU dan Dukung Penetapan Prabowo - Gibran Sebagai Presiden dan Wapres RI

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja keras komisi Pemilihan Umum (KPU) serta mendukung penetapan Komisi Pemilihan ...