JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pengamat politik dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes, melihat pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden PKS Sohibul Iman memberi pesan ke PDIP dan pemerintahan Jokowi-Ma"ruf Amin.
"Pesan yang keras ke Istana dan PDIP (partai pemenang pemilu nomor 1), bahwa NasDem bisa saja menjadi suatu kekuatan penting di DPR dalam rangka melakukan kritik terhadap pemerintah," kata Arya, Kamks (31/10/2019).
Ia mengatakan, NasDem sebagai partai yang mendukung Jokowi punya pandangan soal pentingnya "oposisi" dalam demokrasi. Namun akhirnya, Partai Gerindra yang selama ini menjadi seteru Jokowi justru masuk ke koalisi pemerintahan.
"Artinya, ada kesan bahwa NasDem tidak terlalu happy dengan proses pembentukan kabinet," kata Arya.
"Dia juga sadar, publik membutuhkan satu partai yang punya posisi sebagai pengontrol pemerintah, dan peran itu diambil PKS," katanya. (Alf)