JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta menggelar Musyawarah Kerja Nasional ke-V di Hotel Redtop, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019). Mukernas ini membahas penyatuhan partai berlambang Ka"bah.
"Baru pertama kali ini lah Mukernas membicarakan mengenai penyatuan PPP. Sebelumnya tidak pernah. Mukernas yang sebelumnya itu tidak membicarakan penyatuan mengenai PPP," kata Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta Humphrey Djemat Humphrey usai pembukaan Mukernas.
Humphrey mengatakan, penyatuan PPP merupakan syarat mutlak supaya partai tersebut bisa kembali menjadi partai yang besar dan kuat.
Ia mengklaim bahwa Pelaksana tugas Ketua Umum PPP versi Muktamar Pondok Gede, Suharso Monoarfa, menyambut baik rencana islah tersebut, kendati Suharso berhalangan hadir pada Mukernas kali ini.
"Beliau (Suharso) bilang, semoga nanti juga ketua umum, maksudnya saya, untuk bisa mengambil aspirasi dari Mukernas ini untuk dibicarakan dengan Beliau," katanya.
Humphrey mengatakan, setelah kembali bersatu, PPP harus berubah menjadi partai yang bersih.
Ia menolak adanya praktik politik transaksional dan pemberian mahar, terutama pada ajang pemilihan kepala daerah dalam waktu dekat. Dirinya menekankan bahwa PPP harus memajukan kesejahteraan umum, khususnya kalangan pesantren melalui program pemberdayaan ekonomi. (Alf)