Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 30 Nov 2019 - 23:05:41 WIB
Bagikan Berita ini :

Yudi Latif: Golkar Memiliki Historitas yang Kuat dengan Pancasila

tscom_news_photo_1575129941.jpg
Acara Pendidikan Politik Partai Golkar 2019, yang digelar pada 28 dan 30 November di Hotel Merlynn Park, Jakarta. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Peningkatan kualitas masyarakat dan kader partai diharapkan menjadi tonggak bagi kemajuan bangsa.

Salah satu tema yang diangkat dalam Pendidikan Politik Partai Golkar 2019 adalah mengenai pentingnya toleransi.

Cendikiawan muda, Yudi Latif yang dihadirkan sebagai salah satu pemateriPendidikan Politik Partai Golkar 2019 inimengatakan, untuk merawat bangunan keIndonesiaan ditengah kecenderungan menguatnya politik identitas akhir-akhir ini, yang paling penting adalah perlunya sikap toleran yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata.

“Karena itu, perlu keteladanan tokoh masyarakat dan agama dengan menumbuhkan sikap yang saling menghargai dan menghormati antar umat beragama,” tutur Yudi dalam pelaksanaanPendidikan Politik Partai Golkar 2019, yang digelarpada 28 dan 30 November di Hotel Merlynn Park, Jakarta.

Sementara terkait dengan peran partai politik, terutama dalam upaya memantapkan Pancasila sebagai ideologi negara, lanjut Yudi Latif, Partai Golkar memiliki historitas yang kuat dengan Pancasila.

Hal itu nampak jelas ketika kita mencermati tujuan didirikannya Golkar, salah satunya yakni mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.

“Saya meyakini, bahwa Golkar adalah partai politik yang konsisten dan teruji komitmennya manakala menyangkut urusan kebangsaan, terutama dalam hal mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pemantapan Pancasila,” ungkapnya.

Lebih jauh,Yudi Latif menjelasakan, salah satu contoh toleransi yang menarik adalah sebagaimana dipraktikkan umat Hindu dan Islam di Bali pada saat perayaan Hari Raya Nyepi yang kebetulan jatuh pada Hari Ju"mat.

“Kedua tokoh agama, baik dari Hindu dan Islam saling memberikan toleransi dan penghormatan karena pada hari itu keduanya sama-sama melaksanakan peribadatan,” katanya.

Lanjut Yudi, pada saat Hari Raya Nyepi, lazimnya suasana tampak hening karena semua aktivitas masyarakat biasanya ditiadakan untuk menghormati umat Hindu.

Namun demikian, umat muslim tetap dipersilahkan melaksanakan ibadah solat Jum"at.

Sebaliknya, untuk menghormati Hari Raya Nyepi, umat muslim dalam melaksanakan ibadah solat Jum"at tidak menggunakan pengeras suara.

Sebelumnya,Syamsul Bachri, Ketua Pelaksana Pendidikan Politik Partai Golkar 2019, menyatakan, pihaknya mengangkat tema ini karena relevan dengan realitas sosial akhir-akhir ini.

“Tema ini kami usung setelah melihat berbagai fakta sosial yang membuat bangsa bisa tercerai berai. Kami ingin menjaga bangsa dengan terus mengupayakan terejawantahkannya nilai-nilai Pancasila,” tutur Syamsul Bachri. (Alf)

tag: #partai-golkar  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement