JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Anggota Komisi VII DPR RI, Saadiah Uluputty, ST meminta pemerintah lebih khusus PT PLN menghentikan wacana kenaikan Tarif Dasar Listrik pada 1 Januari 2020. Permintaan ini menyusul rencana pemerintah untuk menaikan tarif listrik.
“Ide kenaikan tarif listrik tidak tepat. Hentikan wacana yang dilempar ke public untuk menaikan tarif listrik mulai 1 Januari 2020. Itu meresahkan," kata Saadiah saat dihubungi, Rabu (4/12/2019).
Dia mengungkapkan rencana untuk menaikan TDL diawali adanyapenetapan subsidi listrik dalam APBN Tahun 2020 yang hanya sebesar Rp54,8 triliun. Angka ini lebih rendah dari APBN 2019 yaitu Rp65,3 triliun.
“Dengan pengurangan subsidi ini, pelanggan 900 VA kategori Rumah Tangga Mampu (RTM) akan mengalami beban kenaikan tarif," ujarnya.
Namun baginya, rencana kenaikan tarif listrik pada 1 Januari 2020 akan menyisakan masalah. Itu kado awal tahun yang tidak menggembirakan bagi rakyat Indonesia. "Pemerintah harus menahan diri dengan tidak menaikan tarif listrik untuk 900 VA untuk RTM," harap dia.
Saadiah mengingatkan kenaikan tarif listrik selalu membawa efek ikutan. "Dampak kenaikan TDL. akan menggerek inflasi mempengaruhi," sebutnya.
Pertumbuhan ekonomi juga akan melambat. Lebih parah, harga sembako juga akan ikut tergerek naik. "Negara harus hadir. Kehadirannya dengan tidak memberi beban baru bagi rakyat. Efek ikutan naiknya tarif listrik dirasakan langsung oleh masyarakat," paparnya lebih jauh.
Dirinya juga sejalan dengan sikap Menteri ESDM, Arifin Tasyrif agar pelanggan listrik 900 VA rumah tangga mampu walaupun sudah disepakati tidak menerima subsidi lagi masih perlu dipastikan agar lebih tepat sasaran.
Menurutnya, akurasi data ini penting. Pemerintah wajib menyediakan data yang valid dan terverifikasi untuk pelanggan 900 VA. Baik rumah tangga mampu maupun kurang mampu.
Menarik subsidi bagi pelanggan 900 VA RTM tidak harus berujung pada kenaikan tarif listrik. "Pemerintah harus berfikir tentang skema baru agar pelanggam 900 VA RTM tidak naik," tegasnya.
Kebijakan kompensasi menurutnya adalah satu skema. Sebab, data yang harus divalidasi ulang untuk pelanggan 900 VA RTM sangat signifikan. Data kementerian ESDM menyebut 17,23 juta pelanggan. Tapi Harus divalidasi ulang. Maka, rencana naik TDL awal 2020 dihentikan wacananya. (ahm)