JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk memperkuat sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk menghadapi kondisi ekonomi pada 2020.
Hal itu dilontarkan Ekonom Universitas Indonesia, Anton Hendranata, menurut dia tahun tekanan ekonomi Jakarta bakal lebih kencang dari sekarang.
"Kondisi ekonomi Jakarta tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global. 2020 akan banyak tekanan. Kita harus hati-hati, perkuat UMKM, dan tetap optimis," kata dia di Jakarta Sabtu malam (21/12/2019).
Anton melihat ekonomi dunia saat ini penuh ketidakpastian sebagai akibat terjadinya perang dagang Amerika Serikat dengan China. Hal itu juga berimbas terhadap kondisi ekonomi di DKI Jakarta.
Akibat perang dagang ini China dan Jepang yang selama ini merupakan penyangga di kawasan Asia terpaksa mengoreksi target pertumbuhan ekonominya.
Bahkan China yang ekonominya biasa tumbuh dobel digit tahun 2020 menargetkan hanya satu digit saja.
Kalau kondisinya masih seperti sekarang ekonomi dunia diperkirakan akan kembali resesi paling cepat di tahun 2021.
Oleh karena itu, menurutnya masih ada waktu bagi pelaku dan pengambil kebijakan ekonomi di Indonesia melakukan persiapan.
Selain memperkuat sektor UMKM, lanjut dia, penting pula untuk mengakhiri berbisnis komoditas serta memperkuat industri olahan agar memberikan nilai tambah bagi perekonomian.
“Provinsi DKI Jakarta harus lebih memberikan keleluasaan berusaha untuk mendorong investasi, karena investasi dalam beberapa tahun terakhir ini cenderung mengalami penurunan,” ujarnya. (ahm)