Oleh Muslim Arbi Pengamat Sosial Politik pada hari Minggu, 26 Jan 2020 - 09:28:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Mengunjungi Patrol Indramayu

tscom_news_photo_1580005693.jpg
Muslim Arbi Pengamat Sosial Politik (Sumber foto : Dokumen)

Patrol, adalah salah satu kecamatan di Indramayu, Jawa Barat. Pasar Patrol, adalah salah satu perlintasan dari Wetan (wilayah Timur) ke arah Barat (Kulon) menuju Jakarta atau Subang. Pasar Patrol selalu ramai setiap saat baik oleh warga sekitar nya maupun para pelintas yang mudik ke Jawa maupun yang balik ke Jakarta.

Dahulu lintasan Pasar Patrol sangat ramai via Pantura (Pantai Utara) Jawa. Masyarakat di sekitar Patrol yang membuka warung-warung kecil mau pun restauran yang banyak menyerap tenaga kerja ramai di singgahi para pemudik maupun para pebalik.

Sering kali saya melintasi wilayah Patrol menyempatkan singgah untuk ngopi dan istrihat untuk makan, solat dan sebagai nya bersama keluarga. Sekarang keramain itu seakan sirna setelah dibuka jalan tol Cipali (Cikampek Palimanan). Kehidupan para pedang warung kecil dan para penjaja makanan di Pantura khusus nya wilayah Patrol dan sekitar nya itu kini telah direnggut oleh keberadaan tol Cipali.

Bincang-bincang dengan Kang Amir Hamzah, sehari hari sebagai seorang pendidik di Patrol menceritakan situasi itu. Dan sekarang para pedang dan warungan dan restauran seputar Patrol dan Pantura yang dulunya ramai. Kini sepi. Bukan saja Kang Amir yang keluhkan. Beberapa keluharan yang sama dari beberapa teman pun sama.

Sekarang terpulang kepada Pemerintah Pusat, Gubernur Jawa Barat, Bupati Indramayu dan pemilik Jalan Tol Cipali memikirkan Nasib Warga Patrol dan Pemilik dan Pedagang makan yang tersingkir oleh keberadaan Tol Cipali. Agar keberadaan Tol Cipali tidak merenggut pedagang kecil, pemilik Warung makan di Patrol dan Pantura sekitar menjadi miskin karena di bawah raksasa pengusaha jalan Tol Cipali dan lain nya.

Kemarin sore, saya menyempatkan diri bersama Kang Amir dan Anggota Keluarga belanja ikan basah ke Eretan Kulon salah satu TPI (tempat pelelangan ikan) untuk di bakar dan buat tomyam (masakan Thailand). Kondisi kehidupan Pedang ikan dan para Nelayan dari dahulu sampai kini sama saja. Sama seperti kehidupan Para Nelayan dan Pedagang lain nya di Pantura.

Dahulu para Nelayan dan juga Petani pernah di janjikan untuk membuka Bank Nelayan dan Bank Petani. Tapi kini janji-janji itu tinggal janji. Janji-janji Palsu kata teman-teman Aktifis.

Bahkan Nasib Para Petani Garam di Cirebon tengga Indramayu (Patrol) semakin mengenaskan karena pemerintah doyan Garam Impor. Jutaan Ton Garam Impor di masukkan pemerintah dari Luar Negeri. Nasib para Petani Garam semakin apes saja.

Kelihatan rezim pemburu rente lebih memburu rente untuk kepentingan sesaat dibanding harus ada program yang jelas untuk perbaiki Nasib Nelayan, Pedagang Kecil dan Petani.

Melihat dan merenungkan Nasib para sokoguru Bangsa (Nelayan, Pedagang Kecil dan Petani) dari pemilu ke pemilu. Tidak mengalami perubahan yang berarti. Bahkan isu-isu kehidupan para Nelayan, Pedagang kecil dan Petani hanya sebagai jualan isu jelang pilpres dan pemilu untuk meraih simpati dan mendulang suara belaka. Setelah itu, Para Nelayan, Pedang Kecil dan Petani itu harus berjuang sendiri sendiri untuk merubah dan memperbaiki nasib nya.

Negara terkadang seolah tutup mata atas realitas itu. Apakah semua fakta-fakta sosial di Patrol itu termasuk salah satu keajaiaban Indonesia, sebagaiman Tulisan yang di pakai Kang Amir "Wonderful Indonesia"?

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...