JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Kasus infeksi dan kematian akibat virus Corona (CoVID-2019), terus meningkat. Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 2.236 orang telah meregang nyawa. Sedangkan yang mengidap CoVID-2019 (nama strain baru Corona) Di Cina sudah mencapai 75.465 orang. Angka tersebut melebihi kasus SARS (severe acute respiratory syndrome) yang pernah terjadi 2002-2003.
Tetapi studi yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina (CCDC) menunjukkan temuan mengejutkan. Dalam laporan yang dipublikasi dalam Jurnal CCDC Weekly, si periset justru mengatakan bahwa sebagian besar gejala kasus CoVID-2itu ringan.
Sebagian besar mengenai usia dewasa. Makin tua usianya makin besar risikonya untuk terpapar virus itu dan penyakitnya bisa bertambah parah.
Itu setelah tim Epidemiologi Tanggap Darurat Novel Coronavirus Pneumonia CCDC telah melakukan riset. Di dalam riset yang dikutip situs Medical News Today (21/2), tim CCDC mengekstraksi semua kasus COVID-19 yang dicatat oleh Sistem Informasi Penyakit Menular Cina pada kasus infeksi 11 Februari lalu.
Dalam analisis mereka, periset menelitinya berdasarkan beberapa informasi, antara lain, ringkasan karakteristik pasien, analisis penyebaran virus berdasarkan usia dan jenis kelamin, perhitungan kematian dan tingkat kefatalan penyakit yang diderita.
Dari situ para peneliti menganalisis total 72.314 catatan pasien, yang meliputi: 44.672 (61,8%) kasus positif, 16.186 (22,4%) kasus yang diduga, 10.567 (14,6%) kasus yang didiagnosis secara klinis, dan 889 kasus tanpa gejala (1,2%).
Dari total jumlah pasien yang positif Corona ternyata, 80,9% menderita gejala “ringan.” Dilihat dari usia, makin tua, makin banyak penderita yang meninggal dunia. Sampai usia 39 tahun, tingkat kematian adalah 0,2%. Lalu bertambah kasusnya pada usia 40 tahun, yaitu 0,4%. Sedangkan pada pasien berusia 70 tahun ke atas, ditemukan 8%.
Dari jumlah total kasus positif, ada 1.023 kematian. Dari situ peneliti menyimpulkan virus Corona terbukti lebih fatal pada pria (2,8%) dibandingkan wanita (1,7%).
Studi ini juga menemukan bahwa mereka yang terpapar CoVID-2019, meninggal dunia setelah terkena penyakit kardiovaskular. Kemudian disusul dengan diabetes, pernyakit pernapasan, hipertensi dan kanker.