JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Meski tidak merata, banjir terjadi di beberapa wilayah di Jakarta dan mengganggu beberapa aktivitas publik, Minggu (23/2). Layanan kereta api listrik (KRL) sempat terganggu akibat genangan pasca hujan lebat sejak Sabtu (22/2) dini hari. Untungnya tak terlalu lama, layanan kereta pulih perlahan. Jalur rel antara Stasiun Sudirman dan Stasiun Manggarai yang sempat terendam air kini sudah dapat kembali dilintasi oleh KRL Commuter Line.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba menyatakang air menggenangi jalur rel, namun dalam masih dalam batas aman untuk dilewati oleh kereta.
Sementara itu,Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mengalami kebanjiran Minggu pagi. "Sampai saat ini pelayanan pasien di RSCM tidak terganggu dan tetap berjalan seperti biasa baik itu di ruang gawat darurat (IGD) maupun di ruang rawat inap," kata Kepala Bagian Humas RSCM Ananto, Minggu.
Salah satu ruang yang terdampak banjir yakni bagian Radiologi. Air telah merendam alat-alat pencitraan untuk mendiagnosis dan mengobati pasien. Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo membenarkan ruang Radiologi RSCM tergenang banjir. Alat-alat pencitraan seperti Stationary x ray ceiling, Fluoroscopy, Mammography. Kemudian Stationary x ray floor, Mobile x ray, 2 unit CT Scan serta satu unit ultrasound acuson terendam banjir. Syukur,Minggu sore,air sudah menghilang dari dari RSCM dan pelayanan sudah normal.
Perumahan Terendam
Perumahan Pulomas terendam banjir satu meter. Air naik sejak pukul 02.00 WIB. Air mencapai puncaknya sekitar jam 06.30 WIB.
Ratusan rumah warga di dua wilayah Rukun Warga (RW) Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur juga terendam banjir akibat luapan Kali Sunter, Minggu pagi."Ketinggian air di lokasi terparah hampir mencapai dua meter," ujar Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, di Jakarta.
Banjir merendam rumah warga di RW 03 dan RW 04 Cipinang Melayu usai hujan deras mengguyur kawasan setempat, sejak dini hari.
Gubernur DKI, Anies Baswedan menyatakan banjir dapat berkurang setelah permukaan air laut mulai surut. “Sambil kita menunggu permukaan air laut mulai surut,” ujar Anies kepada media (22/2/2020).
Anies berargumen, banjir akibat curah hujan ekstrem. Bahkan curah hujan yang mencapai 228 milimeter yang terjadi di ibu kota pada malam hari termasuk dalam kategori hujan ekstrem.