JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Setelah tiga kerabat kerajaan Arab Saudi ditahan, kini bertambah satu lagi yang dibekuk. Yaitu putra Ahmed bin Abdulaziz yang bernama Nayef bin Ahmed. Sampai berita ini dturunkan belum jelas apakah Nayef bin Ahmed ditahan di polisi mendapat tahahan rumah di salah satu tempt di Riyadh, ibukota Arab Saudi.
Nayef bin Ahmed ketika itu sedang berburu. Kemudian ia diminta menghadap putra mahkota Mohammed bin Salman (MBS) di istana. Sesampainya di istana, ia langsung ditahan.
Seperti dilansir New York Times (8/3/2020), keempat orang ini dituding merongrong pemerintah yang sah di bawah Raja Salman bin Abdulaziz al Saud. Ahmed, paman MBS dituding melakukan pengkhianatan yang berisiko pada dakwaan yang bisa mengarah pada hukuman mati.
Teropong Juga: Ini Alasannya Mengapa Tiga Kerajaan Arab Saudi Ditangkap.
Sedangkan Mohammed bin Nayef calon putra mahkota yang tersingkir dianggap menjalin hubungan kerjasama dengan pejabat keamanan Amerika Serikat (AS). Sedangkan Nawaz bin Nayef dianggap bersekutu dengan dua orang tadi.
Penangkapan itu dilakukan di tengah memburuknya harga minyak dunia yang menembus angka di bawah US$45 per barel, konflik dengan kelompok Houti yang didukung Iran, serta virus COVID-19 yang melanda negara terbesar di Jazirah Arab tersebut. Senin (9/3/2020), ditemukan empat kasus baru sehingga total kasus COVID di negara tersebut menjadi 15 kasus.
Menanggapi penangkapan tersebut, Hugh Miles, editor ArabDigest.org, sebuah layanan berlangganan yang menawarkan analisis politik tentang Timur Tengah, mencatat bahwa perselisihan dalam keluarga kerajaan dapat menghadirkan kesulitan jangka panjang kepada putra mahkota begitu ia naik takhta.
Sementara itu Madawi al- Rasheed, seorang akademisi Saudi yang berbasis di London, Inggris menilai bahwa penangkapan itu juga menunjukkan adanya ketidakpuasan keluarga terhadap kebijaksanaan MBS. Seperti dalam menerapkan kebijakan sosial, ekonomi, asing dan agama yang tidak menentu.