JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Jumlah kasus COVID-19 terus melonjak. Bahkan dalam rentang 24 jam terjadi peningkatan yang luar biasa. Berdasarkan keterangan pers Achmad Yuniarto, jurubicara pemerintah untuk kasus COVID Selasa (24/3/2020), ada tambahan 107 kasus baru sehingga menjadi 686 kasus.
Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 55 kasus – naik tujuh kasus dari sehari sebelumnya. Lalu yang sembuh tak ada kenaikan.
Kondisi inilah yang dirasakan Ryan Hidayat, mantan Relawan Indonesia Jokowi (Reliji) pada saat Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden 2019.
Karena kecewanya, ia lantas mengirim surat terbuka kepada Jokowi. Dalam suratnya yang sudah tersebar di beberapa media online, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Gerakan Kebangsaan ini menilai Jokowi tidak tegas dalam mengambil keputusan dalam mengatasi COVID yang makin merajalela. Seperti tidak adanya tes masal yang digembar-gemborkan Jokowi. Juga kebijakan lock down.
Jokowi bersama para menterinya hanya sebatas menghimbau. Ryan tak mempermasalahkan rakyat. Rakyat sekarang menunggu tindakan nyata sebagaimana ia perlihatkan sewaktu meninjau beberapa proyek dan pada saat kampanye.
“Rakyat justru melihat keseriusan Gubernur DKI Jakarta tanpa berniat membandingkan,” ujarnya dalam surat itu. Yang jelas rakyat terpecah dihadapkan pada pilihan antara percaya pada pemimpin pusat atau pemimpin lokal.
Tapi mantan Presiden Mahasiswa UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta Selatan ini menolak pandangan itu karena COVID merupakan kasus global. Toh, ia sepakat bahwa pemerintah pusat lamban menanggulangi kasus ini.
Dalam wawancara lewat telepon dengan Wartawan Teropong Senayan Dheti Meiga, Ryan menuding pemerintah terkesan meremehkan COVID. Ini, pertama, terbukti keluarnya insentif bagi wisatawan mancanegara sebesar Rp298,5 miliar.
“Bahkan 73 M sengaja disiapkan dengan percaya diri untuk menepis isu virus Corona. Di saat orang menjaga negaranya supaya tidak asal masuk WNA, ini Indonesia malah kasih diskon besar2an,” imbuhnya.
Teropong Juga:
Versi Lengkap Surat Riyan Kepada Jokowi
Kedua, ia melihat sikap pemerintah masih menjadikan ekonomi sebagai urusan utama. Padahal keselamatan dan kesehatan seluruh rakyat Indonesia harus terjamin.
“Lihat saja grafiknya dari hari ke hari. Sangat mengkhawatirkan jatuhnya korban akibat virus corona,” kata Jokowi. Kalau sudah urusan wabah, tidak ada istilah budaya dan kedisiplinan kita yang berbeda dengan negara lain seperti yang disampaikan pak Jokowi. Sebab orang Amerika, Cina dan Indonesia adalah juga manusia. Ngga ada istilah kebal.
Intinya Ryan melihat pemerintahan sudah tidak serius mengurus rakyat. “Mereka (pemerintah) hanya serius mengurus ekonomi, itupun ekonominya para elit dan oligarki,” tegasnya.