JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Komunitas masyarakat Betawi berpartisipasi aktif membantu kelompok masyarakat yang terpukul secara ekonomi, setelah kebijakan social distancing, bekerja dari rumah, dan diam di rumah diterapkan untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Bantuan diberikan kepada para seniman Betawi, pedagang kecil, pekerja informal, dan pekerja harian seperti ojek online di wilayah Jakarta.
Seperti yang dilakukan oleh Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB) yang membuat program bertajuk "LKB Peduli Seniman Betawi".
Dana yang terkumpul dari donatur digunakan untuk donasi sembako dan uang tunai kepada para seniman Betawi. Hingga kemarin, bantuan ini sudah menjangkau 60 seniman Betawi dari target 75 seniman.
Beky Mardani, Ketua Umum LKB, mengatakan sejak kasus pertama positif Covid-19 di Jakarta, pihaknya mendapat gambaran dampak ekonomi dari pandemik ini terutama nasib para seniman Betawi yang mengandalkan uang manggung di event-event seni-budaya.
"Pembatalan semua event budaya di Jakarta tentu saja menjadi kabar buruk bagi mereka. Kita tahu sebagian besar mengandalkan hidupnya dari profesi sebagai seniman," ujar Beky.
Kata Beky, gerakan membantu para seniman ini bukan saja sebagai bentuk kepedulian, tapi juga upaya konkret menjaga mereka sebagai pahlawan dan pelestari budaya Betawi di Jakarta. Harapannya, bantuan ini dapat meringankan beban hidup mereka saat ini. Beberapa seniman Betawi yang telah mendapat bantuan, antara lain Nasir Boyo (seniman topeng blantek), Rodjali atau Jali Jalut (seniman lenong denes), Mardi (seniman topeng Betawi), Engkar binti Hj Nori, dan lain-lain.
Sementara itu Gerakan Kebangkitan Masyarakat Betawi yang disingkat Gerbang Betawi juga membuat gerakan sosial bertajauk "GB Peduli Dhuafa". Kegiatan sosial ini dimulai sejak kemarin (27/3), antara lain di Pesing, Daan Mogot, Jakarta Barat. Kemudian pada hari ini (28/3), bantuan dilakukan di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan dan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Bantuan berupa nasi kotak untuk makan siang ini berasal dari para tokoh dan aktivis masyarakat Betawi, serta anggota Gerbang Betawi dan publik.
Dr Ashari, Direktur Eksekutif Gerbang Betawi, menjelaskan dana yang terkumpul digunakan untuk membeli nasi bungkus yang dibagikan kepada kaum dhuafa, pengemudi ojek online, pedagang asongan, buruh harian, dan sebagainya di wilayah DKI Jakarta.
"Setiap hari kami akan menyediakan makan siang bagi 150 orang yang terdampak secara ekonomi dari Covid-19 selama satu bulan mulai 27 Maret. Dana yang dibutuhkan Rp 3 juta per hari atau sekitar Rp 100 juta per bulan agar program ini dapat berjalan efektif dan lancar," ujar dr Ashari.
Komunitas Betawi lainnya, Persatuan Wanita Betawi (PWB), memilih cara berbeda. PWB menyumbangkan ratusan buah jambu merah dan nasi kotak untuk tenaga kesehatan di RS Persahabatan, Jakarta Timur. Rumah sakit ini menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19.
"Bantuan ini bertujuan memberikan vitamin C alamiah lewat jambu merah kepada tenaga kesehatan yang dalam menjalankan tugas mulianya," ujar dr Roosyana Hasbullah MPH, Ketua Umum PWB.
Semoga Covid-19 di Jakarta segera bisa tuntas sehingga Indonesia segera bebas dari pandemil ini seluruhnya, pungkas dr Roosyana.
