Oleh Rihad pada hari Minggu, 29 Mar 2020 - 10:22:29 WIB
Bagikan Berita ini :

53 Pernebangan Dibatalkan di Bandara Baru Yogyakarta, Gambaran Pukulan Telak Bisnis Maskapai

tscom_news_photo_1585452149.jpg
Bandara Kulon Progo (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Akibat wabah Corona dan kebijakan untuk bekerja dari rumah, industri penerbangan mengalami pukulan berat. Lihat saja apa yang terjadi di Bandara Internasional Yogyakarta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 53 penerbangan membatalkan penerbangan, pada Minggu, 29 Maret 2020. Padahal, hari ini adalah hari pengoperasian penuh bandara baru tersebut.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di Kulon Progo mengatakan rencana awalnya pada pengoperasian secara penuh Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) ada sekitar 168 pergerakan penerbangan baik domestik dan internasional. "Namun karena ada COVID-19, sebanyak 53 pergerakan penerbangan yang membatalkan jadwal mereka, maka untuk sementara hanya ada 115 pergerakan," kata Faik.

Faik menyebutkan ketika dalam kondisi normal jumlah penumpang yang datang dan berangkat dari YIA per hari mencapai 18 ribu artinya 9 ribu datang dan 9 ribu yang berangkat. Namun dalam 3 hari terakhir hanya 7.000-8.000 per hari. Faik menyebutkan yang paling banyak adalah kedatangan, di mana jumlahnya turun drastis.

"Untuk rute internasional sementara masih menghentikan penerbangan. Dua maskapai yang sebelumnya beroperasi di Adisutjipto, SilkAir dan AirAsia sementara menghentikan penerbangan dari 20 Maret 2020 sampai 11 mei 2020," katanya.

Penurunan jumlah penumpang tidak hanya terjadi di Yogya. Penerbangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) juga mengalami penurunan. Direktur Utama PT Angkasa Pura II (AP II), Muhammad Awaluddin, mengatakan untuk Februari saja, pembatalan pesawat tujuan internasional sebanyak 735 pesawat. Sementara di Maret mencapai 1.100 pesawat. Artinya, dalam 2 bulan terdapat 1.835‬ penerbangan yang dibatalkan.

Industri penerbangan memang terpukul dengan adanya wabah Corona. AirAsia Indonesia menghentikan seluruh penerbangan mulai 1 April 2020. Mengutip pernyataan resmi AirAsia Indonesia, Sabtu (28/3/2020), seluruh penerbangan rute domestik akan dihentikan sementara hingga 21 April 2020, rute internasional dihentikan hingga 17 Mei 2020.

Bagi calon penumpang yang sudah memesan tiket di jadwal tersebut akan dikirimkan pemberitahuan melalui email dan SMS yang terdaftar saat pembelian tiket. Penumpang terdampak bisa mengakses layanan "Ubah Jadwal" tanpa batas dan tanpa biaya tambahan, atau "Akun Kredit" berupa saldo senilai pembelian yang dapat digunakan untuk pembelian tiket berikutnya selama 365 hari.

Secara keseluruhan, maskapai di kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan sekitar Rp 384 triliun, sementara maskapai di luar Asia diperkirakan akan mengalami penurunan pendapatan sekitar Rp 109 triliun. Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal IATA Alexandre de Juniac mengatakan: "Maskapai terpaksa membuat keputusan sulit mengurangi kapasitas dan dalam beberapa kasus, mengurangi rute. Tahun ini akan menjadi tahun yang berat bagi maskapai penerbangan."

Kendati demikian, masih terlalu dini memperkirakan dampak dari penurunan pendapatan ini terhadap laba yang diterima perusahaan penerbangan itu, sebut IATA. Berdasarkan pada penurunan permintaan yang terlihat selama wabah SARS (Sindrom Pernapasan Akut yang Parah) pada tahun 2003, penurunan permintaan tajam terjadi dalam periode enam bulan, kemudian diikuti dengan pemulihan yang sama cepatnya. Pada saat itu SARS bertanggung jawab pada penurunan 5,1% permintaan penerbangan di kawasan Asia Pasifik.

tag: #corona  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement