JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Musim mudik Lebaran 2020 tinggal hitungan hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya Presiden Joko Widodo memberikan libur lebaran yang lebih lama daripada hari libur biasanya. Bahkan pada tahun ini, pemerintah memberikan tambahan 2 hari.
Namun pada tahun ini, kondisinya sangat berbeda. Pada tahun ini, COVID-19 telah mewabah dan telah menimbulkan kekawatiran bahwa COVID-19 bakal menyebar ke daearah-daerah yang selama ini belum tersentuh. Tentunya melalui mudik.
Untuk itu jika dibiarkan, mudik dapat menjadi sarana penularan virus Corona, penyebab COVID-19. Maka Jokowi pun memberikan wanti-wanti mengenai hal ini. Senin (29/3/2020), ia memberikan arahan untuk mengantisipasi arus mudik pada Hari Idul Firti 1441 H. Itu dikemukakan seusai rapat terbatas melalui video conference dari Istana Bogor.
Jokowi melihat bahwa pemerintah sudah menetapkan tanggap darurat Corona. Ini berarti setiap orang harus mengurangi pergerakan, seperti bertemu dengan banyak orang, dan berkerumun dalam ruangan atau tempat yang dihuni banyak orang. Pertemuan seperti itu berisiko terjadi penularan Corona.
Nah pada kenyataan telah terjadi arus mudik lebih awal. Ini terjadi karena pada tanggap daruat beberapa kantor dan sekolah diliburkan. Waktunya pun yang semula dua pekan, diperpanjang dua pekan lagi, hingga kasus COVID-19 mereda.
Dengan adanya perpanjangan hari libur tentu berpengaruh terhadap pendapatan beberapa orang di Jakarta, karena pabrik juga mengurangi jam kerjanya. Daripada beban mereka bertumpuk di ibukota, mereka memilih ke kampung halaman. Di kampung mereka bisa bertani dan sebagainya untuk menghidupi tempat tinggalnya.
“Sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta telah terjadi percepatan arus mudik terutama dari para pekerja informal di Jabodetabek menuju ke Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan DIY serta ke Jawa Timur,” kata Jokowi.
Jokowi pun lantas memberikan arahan. Yaitu: mencegah meluasnya Covid-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Kemudian, demi keselamatan bersama, perlu dilakukan langkah-langkah yang lebih tegas mencegah terjadinya pergerakan orang ke daerah.
Jokowi melihat juga ada imbauan-imbauan dari tokoh-tokoh dan gubernur pada perantau di Jabodetabek untuk tidak mudik.
“Menurut saya imbauan-imbauan seperti ini juga belum cukup. Perlu langkah-langkah yang lebih tegas untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini,” ucap Jokowi.
Mengenai alasan pemudik awal, mungkin perlu dicarikan alasan lain mereka mudik lebih awal. Siapa tahuagar mereka tidak keburu tertular COVID. Karena kalau mereka tetap bertahan di Jakarta, ada kemungkinan mereka malahmungkin bisa tertular.