Bisnis
Oleh Rihad Wiranto pada hari Saturday, 11 Apr 2020 - 23:31:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Satelit Palapa-N1 Milik Indonesia Gagal Capai Orbit dan Hancur Berkeping

tscom_news_photo_1586534936.jpg
Ilustrasi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dua atau Satelit Palapa-N1 Indonesia yang Kamis malam (9/4) gagal saat peluncuran hingga hancur berkeping-keping. South China Morning Post (SCMP), pada Jumat (10/4) menyebut program luar angkasa China mengalami kemunduran akibat kegagalan peluncuran roket kedua dalam waktu kurang dari sebulan, termasuk kegagalan pada peluncuran satelit Palapa-N1. Roket yang membawa satelit Palapa-N1 lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Provinsi Sichuan, China pada pukul 7.46 Kamis malam (9/4) seperti dilaporkan Xinhua.

Nusantara Dua sendiri telah dilindungi oleh asuransi yang sepenuhnya memberikan perlindungan atas risiko peluncuran dan operasional satelit. PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) dibentuk oleh Indosat Ooredoo, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (Pintar) untuk mengoperasikan satelit Nusantara Dua. PSNS bekerjasama untuk untuk pembelian satelit dengan produsen satelit terkemuka asal Tiongkok, China Great Wall Industry Corporation (CGWIC) pada Februari 2019.

Nusantara Dua diluncurkan Xichang Satellite Launch Center (XLSC), Xichang, China, Kamis kemarin (9/4). Tidak ada kendala pada proses peluncuran, tiba-tiba saat berada di angkasa ada puing-puing yang bertebaran. Tidak dijelaskan di mana roket itu jatuh, tetapi kantor Keamanan Dalam Negeri dan Pertahanan Sipil Guam menyampaikan ada benda berapi-api di langit, yang dikaitkan dengan kegagalan peluncuran. Di media sosial, beredar rekaman video soal satelit yang terbakar.

Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso menceritakan ketika satelit Nusantara Dua (Palapa-N1) gagal mencapai orbit karena ada anomali di stage ketiga. Satelit itu pun jatuh di laut dan tidak diselamatkan.

Adi mengatakan tak ada masalah saat peluncuran memasuki stage pertama dan kedua. Namun persoalan muncul saat stage ketiga, di mana dua roket pendorong, Nusantara Dua diketahui diproyeksikan mengisi di slot orbit 113 derajat Bujur Timur (BT) yang akan dimanfaatkan Indosat Ooredoo sebagai penyedia jasa satelit untuk menunjang bisnis media broadcasting di Indonesia.

Nusantara Dua diluncurkan untuk menggantikan satelit Palapa D yang akan habis masa operasinya pada pertengahan tahun ini. Palapa D, seperti disebutkan Menkominfo Johnny G. Plate, dimanfaatkan 23 lembaga penyiaran TV dan 8 stasiun radio di Indonesia.

"Dalam hal ini ketinggian satelit tersebut hanya 170 kilometer dengan kecepatan 7.100 kilometer per detik dan kemudian jatuh ke lautan dan tidak bisa diselamatkan dan hilang," tutur Adi. "Di stage ketiga ada dua roket, salah satu tidak menyala, sehingga tidak mendapatkan kecepatan yang cukup untuk masuk ke orbit yang ditentukan," ujar Adi dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (10/4/20200).

tag: #kemenkominfo  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement