Oleh Rihad pada hari Sabtu, 18 Apr 2020 - 00:02:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Satpam Freeport Ternyata Jadi Mata-mata Kelompok Kriminal Bersenjata

tscom_news_photo_1587142923.jpg
Kapolda Papua Paulus Waterpauw (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Polisi terus mengejar kelompok bersenjata yang sering mengganggu ketertiban masyarakat. Yang cukup mengejutkan, ternyata salah seorang pegawai Freeport justru menjadi mata-mata kelompok bersenjata tersebut.

Orang yang diduga menjadi mata-mata itu adalah Indius Sambom alias Ivan Sambom yang sudah ditangkap aparat gabungan TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua pada Kamis (9/4)..

Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, mengungkapkan, pria yang kesehariannya bekerja sebagai security di PT Freeport Indonesia itu bertugas untuk memberikan informasi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tentang pergerakan aparat keamanan di Tembagapura.

Ivan Sambom ini berperan sebagai pemberi informasi (mata-mata) bagi kelompok kriminal bersenjata. "Ia beberapa kali memberikan informasi kepada Lekagak Telenggen, Militer Murib, Abubakar Kogoya, Yunus Kobogau terkait informasi pergeseran pasukan maupun melaporkan update situasi posisi aparat keamanan,” kata Kapolda Waterpauw di Timika, Jumat (17/4).

Abubakar Kogoya dan kelompoknya merupakan oknum TPN-OPM yang ikut terlibat atas penyerangan di Kuala Kencana yang menyebabkan satu orang WNA meninggal dunia serta dua orang karyawan lainnya mengalami luka serius.

Ivan kerap melakukan postingan yang bersifat mendukung gerakan Papua merdeka dari NKRI melalui media sosial Facebook dan beberapa kali membagikan postingan dari Sebby Sambom dan Veronica Koman yang menyerukan gerakan kemerdekaan Papua.

Aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri juga berhasil menembak mati Menderita Walia, penembak jitu atau sniper dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Lekagak Telenggen.

Selain itu, aparat keamanan juga berhasil merampas senjata api laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita.

"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujar Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw, Kamis (16/4/2020).

Menurut Paulus, senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.

Sementara itu, Menderita dilaporkan tertembak saat terjadi kontak senjata di Gunung Botak, Distrik Tembagapura, Mimika, Jumat (10/4/2020).

"Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Kapolda didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B.

Paulus mengatakan, sejak Maret hingga April 2020, aparat telah berhasil menembak tujuh anggota KKB dalam sejumlah insiden kontak senjata di Kabupaten Mimika.

tag: #papua  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement