Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 21 Apr 2020 - 22:41:10 WIB
Bagikan Berita ini :

Erick Diminta Ungkap Mafia Alkes, Adian: Jangan-jangan Dituduhkan ke Saya

tscom_news_photo_1587483670.jpg
Adian Napitupulu politikus PDIP (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIPAdian Napitupulumempertanyakan siapa sosok yang di ungkapkan Menteri BUMNErick Thohiradanya mafia dalam imporalat kesehatan(alkes) terkait penanganan Covid-19.

"Siapa yang di maksud Erik Thohir? Ada kalimat yang bisa jadi clue menunjukan siapa mafia di maksud yaitu mereka yang mendominasi," kata Adian dalam keterangan tertulis, Selasa (21/4/2020).

Menurut Adian, Erick harus terbuka siapa yang dimaksud mafia alkes. Pasalnya, pernyataan Erick serius yang bisa menyasar kepada siapa saja.

"Kalau ukuran mafianya adalah dominasi impor alkes dan obat, maka bisa jadi hanya dua lembaga yang memenuhi syarat dominasi, yaitu BNPB dan BUMN. Apakah pernyataan Erick ini menyasar ke BNPB? Mungkin saja, Karena ada 19 jenis Alkes yang rekomendasi impornya dikeluarkan BNPB," ungkapnya.

Dalam keterangannya, Adian turut menuliskan daftar rekomendasi impor alkes dari BNPB yang meliputi surgical apparel, disinfektan, sarung tangan steril, sarung tangan pemeriksaan, thermometer, ventilator infusion pump, mobile x-ray, high flow oxygen device, bronchoscopy portable, power air purifying respirator CPAP Mask, CPAP machine, ECMO (extracorporeal membrane oxygenation).

Kemudian breathing circuit for ventilator and incubator transport, transport culture medium, microbiological specimen collection and transport device (dacron swab), alat rapid test COVID-19 dan resuscitation bag.

Ia berpandangan, ada dua alasan yang mendasari Erick membuat pernyataan tentang adanya mafia alat kesehatan. Pertama, pernyataan itu sengaja ditunjukan Erick untuk menegur BUMN di bawah kementeriannya.

Sedangkan yang kedua, pernyataan Erick bisa saja dialamatkan untuk dirinya. Mengingat, kata Adian, pernah meminta kepada pemerintah agar ada kemudahan impor alat kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Tapi bisa juga Erik sedang menegur oknum atau BUMN di bawah kementriannya? Hmmm atau jangan-jangan pernyataan Erick itu menuduh saya, karena satu bulan lalu saya pernah meminta pemerintah memudahkan impor alkes, walaupun saya bukan importir dan trader. Dan sebagai calon tertuduh, setengah tertuduh atau berpotensi menjadi tertuduh maka anggap saja tulisan ini semacam hak jawab," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai selama ini Indonesia masih cenderung memilih melakukan impor bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan, ketimbang memproduksi sendiri dari dalam negeri.

Padahal, Indonesia disebut memiliki kemampuan untuk memproduksi bahan baku obat-obatan maupun alat kesehatan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinalungga mengatakan, hal tersebut lah yang membuat Erick Thohir pun beranggapan selama ini ada mafia yang membuat Indonesia terus menerus melakukan impor bahan baku obat dan alat kesehatan.

"Kita melihat perilaku saja, lebih senang trading daripada membuat sendiri. Apakah ada keuntungannya lebih besar, kenapa sampai lama betul begitu terus enggak ada usaha buat di sini," tutur Arya, Minggu (19/4/2020).

tag: #pdip  #erick-thohir  #menteri-bumn  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement