JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyerang Cina soal penanganan COVID-19. Tudingan itu dibalas dengan Kementerian Luar Negeri Cina melalui jurubicaranya.

Perang kata-kata antara kedua negara digdaya itu juga berlanjut dengan aksi militer. Armada kapal perangnya berkumpul di Laut Cina Selatan untuk saling memprovokasi yang membuat cemas beberapa negara Asia Tenggara.

Tapi tanpa gembar-gembor kedua pejabat mereka, khususnya perwakilan dagangnya bertemu di Beijing, Cina. Mereka mendiskusi kesepakatan perdagangan mereka pada Jumat (8/5/2020).

Dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir reuters.com (8/5/2020), Wakil Perdana Menteri China Liu He, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin setuju bahwa kedua negara akan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk mengimplementasikan kesepakatan perdagangan Fase 1 yang dicapai tahun ini.

Kantor Perwakilan Dagang AS juga mengatakan kedua belah pihak juga sepakat bahwa terlepas dari keadaan darurat kesehatan global saat ini, kedua negara berharap untuk memenuhi kewajiban mereka berdasarkan perjanjian secara tepat waktu.

Berdasarkan kesepakatan itu, China setuju untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS. Yaitu sebesar US$200 miliar selama dua tahun. Pada tahun pertama Cina akan membeli produk AS sebesar US$ 77 miliar. Sisanya akan diselesaikan US$ 123 miliar pada tahun kedua.

Menurut kantor perdagangan AS, kedua negara sepakat untuk melanjutkan pertemuan lagi mengenai perjanjian perdagangan yang mereka setujui sebelumnya.