Oleh Bachtiar pada hari Rabu, 13 Mei 2020 - 15:06:49 WIB
Bagikan Berita ini :

Melalui Proyek Ini, Hutama Karya Akan Dorong Peningkatan Kapasitas Distribusi BBM

tscom_news_photo_1589357209.jpg
Proyek Pemasangan Pipa Lomanis-Tasikmalaya Oleh Hutama Karya (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Setelah beroperasi selama lebih dari 38 tahun, Pipa Cilacap-Bandung (CB I) Lomanis hingga Tasikmalaya dinilai sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan suplai bahan bakar oleh PT Pertamina (Persero).

Hal tersebut melandasi PT Hutama Karya (Persero)
(Hutama Karya) bersama PT Timas Suplindo (Timas) melalui kerjasama operasional (KSO)
dipercaya menjadi kontraktor utama untuk mengerjakan proyek baru milik Pertamina yaitu
Pengembangan Pipa CB III Pertamina Lomanis-Tasikmalaya.

Proyek ini merupakan satu
diantara rangkaian paket pekerjaan pemasangan pipa yang direncanakan terpasang dari Cilacap hingga Bandung (CB).

Pembangunan Proyek EPC senilai 358 Milyar ini telah dimulai sejak Desember 2018 lalu dan ditargetkan rampung pada akhir 2021 mendatang.

Project Manager Pengembangan Pipa CB III Lomanis-Tasikmalaya, Dody Dewanto menyatakan bahwa dalam proyek ini, Hutama Karya dan Timas mengerjakan pemasangan pipa minyak dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Lomanis hingga TBBM Tasikmalaya dengan total pipa sepanjang 126,5 km.

“Kami berharap pemasangan pipa ini dapat diselesaikan
dalam waktu tiga tahun. Kendala utama saat ini adalah musim hujan karena pengeboran dengan
kedalaman 4-8 meter tersebut akan memakan waktu mengingat kondisi tanahnya yang basah
sehingga agak menyulitkan.” terang Dody.

Pipa CB III nantinya akan mengalirkan bahan bakar minyak meliputi solar, premium, pertalite,
dan pertamax dengan desain rencana kecepatan aliran mencapai 900 km/jam. Pipa CB III didesain menggunakan pipa dengan diameter 20 inch atau sekitar 50 cm, lebih besar dari pipa CB I dan CB II sebagai “pendahulu”nya.

Dalam strategi pelaksanaannya, pemasangan pipa CB
III menggunakan beberapa metode kerja, diantaranya metode konstruksi Open Cut dan dan metode HDD (Horizontal Directional Drilling).

Hal ini dikarenakan jalur pipa melalui beberapa macam area, diantaranya pemukiman, sungai, crossing rel kereta api, pantai, dan bahkan kuburan.

Metode ini membawa banyak manfaat dimana selain dapat menghemat biaya
recovery jalur yang dilewati, juga dapat menghindari kerusakan yang tidak perlu.

Hal ini dikarenakan, jalur pemasangan pipa CB III ini berada di jalur yang sama dengan Pipa CB I dan
CB II, sehingga pemasangan dilakukan secara hati-hati, mencegah terjadinya kebocoran pipa akibat pemasangan pipa CB III.

“Hingga April 2020, progress pembangunan proyek ini telah mencapai 42,75%. Diharapkan
dengan selesainya Pipa CB III Lomanis-Tasikmalaya ini mampu mendorong peningkatan
kapasitas distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang lebih banyak dari TBBM Lomanis ke
TBBM Tasikmalaya, sehingga mendukung pemenuhan kebutuhan BBM untuk masyarakat,” pungkas Dody Project Manager Pengembangan CB III Lomanis-Tasikalaya.


Raih Penghargaan Zero Accident

Porsi Health, Safety, Security and Environmental (HSSE) pada proyek ini memiliki nilai yang
jauh lebih besar dibanding proyek infrastruktur pada umumnya yaitu mencapai 4,64% dari nilai kontrak.

Sebagai informasi, porsi HSSE pada proyek infrastruktur seperti jalan dan jembatan
pada umumnya berkisar diantara 1-2%, sedangkan HSSE pada proyek EPC memiliki porsi
lebih besar yaitu berkisar diantara 3-5%.

Berdasarkan hal tersebut, KSO Hutama Karya-Timas berhasil membuktikan bahwa HSSE
menjadi fokus utama dalam bekerja, khususnya di proyek EPC.

Proyek Pengembangan Pipa
CB III Pertamina Lomanis-Tasikmalaya berhasil meraih Penghargaan Zero Accident, yang
menandakan bahwa selama 1 juta jam bekerja, tidak terjadi kecelakaan kerja yang serius atau membutuhkan penanganan medis.

Penghargaan ini telah diserahkan oleh Agung Wicaksono
selaku perwakilan Pertamina MOR III kepada Project Manager Pengembangan Pipa CB III
Lomanis-Tasikmalaya, Dody Dewanto pada 12 Februari 2020 lalu.

Peduli Covid-19 Untuk Masyarakat Sekitar Proyek

Menyikapi pandemik COVID-19 yang tengah merebak di Indonesia, setiap elemen masyarakat berusaha untuk bahu membahu, saling membantu, dan mencukupi kebutuhan antar sesama.

Begitu pun tim Proyek Pengembangan Pipa CB III Pertamina Lomanis-Tasikmalaya yang telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke fasilitas umum di sekitar kecamatan Bantarsari,
Cilacap, Jawa Tengah, pada Rabu, (31/3) lalu.

“Kita sangat peduli terhadap wabah yang sedang merebak dan melanda di sekitar kita. Sebagai pencegahannya kami telah membantu melakukan penyemprotan di beberapa fasilitas umum di sekitar proyek, agar bersama masyarakat dapat sama-sama mencegah,” imbuh Dody.

Tidak berhenti sampai disitu itu, tim proyek juga telah menyerahkan bantuan berupa set Alat Pelindung Diri (APD) kepada perwakilan Dinas Kesehatan Cilacap Utara, untuk dibagikan oleh Gugus Tugas setempat ke rumah sakit dan puskesmas di kecamatan Cilacap Utara.

Bantuan tersebut diterima oleh Camat Cilacap Utara Sunarti pada tanggal Senin (6/4) lalu.

Ditengah pandemi ini, aktivitas di proyek tetap berjalan seperti biasa dengan memperhatikan
protokol pencegahan COVID-19 yang cukup ketat, seperti sosialisasi informasi mengenai
COVID-19, pengecekan suhu tubuh pekerja tiap pergantian shift, penggunaan masker di
wilayah proyek, penyediaan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, penerapan physical
distancing, hingga penyemprotan disinfektan di area mess, kantor, ataupun site proyek.

tag: #bumn  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement