JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Pemerintah di satu sisi meminta tempat ibadah ditutup untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Tetapi di sisi lain, orang disilahkan bepergian ke luar kota dengan pesawat terbang, kereta api, dan bus, dengan memenuhi syarat.
Kemudian, pasar dan toko makanan dibiarkan terbuka. Ini yang menurut Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas, pemerintah tidak tegas dan konsisten dalam mengeluarkan kebijakan soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
“Mengapa pemerintah tidak keras juga dalam menghadapi orang-orang yang berkumpul di pasar, di bandara, di kantor-kantor dan di pabrik-pabrik serta di tempat lainnya?” ujar Anwar lewat keterangan tertulis pada Ahad, 17 Mei 2020.
Di satu sisi keras, di sisi lain longgar. Sehingga ini jadi ironi.
Anwar meminta pemerintah mengevaluasi kebijakan yang ada selama ini. “Buat aturan yang jelas dan memberikan perlakuan yang sama untuk sehingga semua elemen masyarakat patuh pada aturan,” ujarnya.