JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Politisi Muda Partai Gerindra Thopaz N Syamsul menyarankan kepada Pemerintah Pusat agar menunda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 mendatang.
Menurutnya, jika Pilkada tetap dilakukan di masa Pandemi virus corona ini, maka hal tersebut hanya akan menguntungkan para petahana/incumbent dan merugikan Cakada (Calon kepala daerah) baru.
"Para Cakada baru suaranya akan tergerus oleh petahana. Karena petahana di masa pandemi seperti ini banyak melakukan interaksi sosial bersama masyarakat, sedangkan Cakada ruang geraknya terbatas dan masa kampanye pun tidak akan maksimal," kata Thopaz, di Jakarta, Minggu (31/5/2020).
Oleh karenanya, saya menyarankan kepada Pemerintah Pusat maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI agar menunda Pilkada serentak atas azas keadilan bagi Cakada baru yang akan berkompetisi di pesta demokrasi tersebut.
Lebih jauh, Thopaz yang juga Anggota DPRD DKI Jakarta melanjutkan, Pilkada jika dilakukan dalam waktu dekat ini dikhawatirkan akan membuat angka kasus corona makin tinggi.
"Yang saya khawatirkan adalah jika pesta demokrasi 5 tahunan itu tetap digelar akan bertambah banyak kasus positif coronanya. Karena meskipun ada protokol kesehatan siapa yang akan menjamin keadaan di lapangan itu tetap kondusif, terkontrol dan warga tidak terpapar corona, saya rasa hal itu sulit diimplementasikan," tegasnya.
"Kita selama ini berusaha untuk menekan penyebaran virus corona dengan melakukan berbagai hal seperti PSBB, penutupan fasilitas umum, perusahaan, mall, swalayan, masjid pun dibatasi, bahkan ada larangan mudik, itu semua kita lakukan untuk meminimalisir penyebaran covid-19. Namun, jika Pilkada serentak tersebut tetap dilaksanakan apa artinya usaha yang telah kita lakukan akhir-akhir ini," pungkasnya.