Oleh Givary Apriman pada hari Rabu, 17 Jun 2020 - 22:24:42 WIB
Bagikan Berita ini :

Tagihan Listrik Melonjak Drastis, PAN Sebut PLN Jangan Menanggapi Dengan Gaya Lelucon

tscom_news_photo_1592405075.JPG
Eddy Soeparno (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Di tengah masih merebaknya pandemi corona, muncul keluhan soal membengkaknya tagihan listrik yang dapat menimbulkan kesan seolah-olah PLN akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL). Ini bisa membuat masyarakat kecewa dan resah.

Politisi PAN Eddy Soeparno menuturkan cara komunikasi yang buruk dari PLN jadi satu hal yang membuat masyarakat makin gelisah dan marah melihat tagihan listrik yang melonjak drastis.

Untuk itu, Eddy meminta supaya PLN untuk memperbaiki cara komunikasi dengan masyarakat perihal melonjaknya tagihan listrik.

“Soal komunikasi PLN tolong diperbaiki. Komunikasinya proaktif ke masyarakat, dan dalam bahasa yang sederhana mungkin,” tutur Eddy dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan PLN, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Rabu (17/06/2020).

Wakil Ketua Komisi VII DPR ini mengatakan komunikasi PLN dengan masyarakat menjadi pekerjaan rumah bagi PLN untuk tidak menyampaikan perkataan yang sulit dimengerti masyarakat.

“Masyarakat lagi susah dan kaget dengan adanya lonjakan tagihan, jadi PLN jangan sampai ada kalimat yang mengatakan masyarakat tentu bekerja dari rumah, banyak yang nonton drama Korea, nggak usah pak,” katanya.

Menurutnya, bahasa yang disampaikan PLN ke masyarakat harus lebih sederhana dan jangan sampai ditanggapi dengan bahasa yang terkesan bersifat lelucon.

"Itu kan bahasanya yang nonsains pak. Masyarakat lagi susah, ini masalah serius, masa ditanggapi dengan lelucon seperti itu. Kami mohon PLN agar (cara komunikasi) diperbaiki,” ungkapnya.

Saat ini seluruh masyarakat Indonesia tengah menghadapi masalah berat dengan adanya pandemi corona yang sampai saat ini masih meresagkan masyarakat.

Sehingga, jangan sampai PLN dengan mudahnya menyalahkan masyarakat boros dalam menggunakan listrik, justru harus memberikan informasi yang memadai.

Politisi asal Bogor tersebut menilai ketika PLN memberikan formulasi kenaikan tarif listrik, masyarakat tidak akan mudah memahaminya. Sehingga diperlukan komunikasi yang tepat.

“Kalau kita datang dengan mengajukan formula, cara perhitungan, masyarakat nggak mau tahu. Masyarakat hanya mau tahu, saya bayarnya berapa? Wajar atau tidak? Itu saja,” pungkasnya.

tag: #pan  #pln  #corona  #dpr  #komisi-vii  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...