JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Anggota komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mempertanyakan langkah kementerian BUMN yang getol menempatkan generasi muda di jajaran direksi BUMN.
Menurutnya, sebelum menempatkan mereka di jajaran direksi mestinya ada seleksi yang memadai.
"Harus ada uji publik mestinya. Karena yang akan mereka tempati merupakan perusahaan yang di danai rakyat dan itu mestinya mereka diuji terlebih dahulu sejauh mana komitmen mereka pada rakyat. BUMN beda dengan perusahaan pribadi yang orientasinya lebih cenderung kapitalistik. Visi mereka inline gak dengan karakteristik bangsa kita yang berpijak pada Pancasila bukan kapitalisme," tandas Bendahara Megawati Institute itu kepada wartawan, Selasa (23/06/2020).
Disamping itu, lanjut dia, kementerian BUMN juga harusnya dalam merekrut kalangan milenial berpedoman pada jejak rekam yang jelas.
"Harus punya kompetensi dan pengalaman bukan atas keberhasilan perusahaan pribadinya. Sebab ukurannya untuk BUMN itu tidak bisa disamakan dengan mengelola perusahaan keluarga atau kecil," tegas Politikus PDIP itu.
Yang jelas, kata dia, suasana dan nuansa mengelola perusahaan pribadi dengan perusahaan milik rakyat sangat jauh berbeda.
"BUMN itu kompleks. Pertanyaannya sudah teruji kah mereka misal dalam mengelola kepentingan karena tak bisa dipungkiri di BUMN itu banyak kepentingan dalam artian kepentingan rakyat dan negara. Saya melihat direktur milenial belum teruji soal itu," tandasnya.
Darmadi berharap agar kalangan milenial yang ada di board direction tidak menanamkan model bisnis berbau kapitalistik.
"Semoga gak bawa paham kapitalisme nantinya tapi mereka bekerja karena merah putih dan Pancasila," pungkasnya.
Untuk diketahui, Kementerian BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir melakukan sejumlah langkah terobosan salah satunya yaitu menempatkan talenta-talenta muda di board direction maupun komisaris.
Erick misalnya saja mendapuk Fajrin Rasyid ke dalam jajaran direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Fajrin dipercaya Erick untuk mengisi jabatan Direktur Digital Telkom. Jabatan yang diemban Fajrin tersebut dikukuhkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perseroan, Jumat (19/06/2020)
Tak hanya Fajrin, sejumlah nama dari kalangan milenial pun dipercaya untuk duduk di jajaran komisaris BUMN. Fadli Rahman, pemuda berusia 33 tahun yang didapuk sebagai Komisaris di PT Pertamina Hulu Energi sejak 20 Januari 2020. Adrian Zakhary (32 tahun) sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII.
Kemudian ada M Arief Rosyid Hasan yang baru berusia 33 tahun kini menjadi Komisaris Independen Bank Mandiri Syariah, serta Septian Hario Seto (36) selaku Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.