JAKARTA (TOROPONGSENAYAN)-Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam, menegaskan aparat perlu mengusut baik pengunggah dan penyebar konten foto kue klepon bertuliskan "Tidak Islami" yang sempat viral.

"Aparat penegak hukum perlu mengusut tuntas karena secara nyata telah menyebabkan kegaduhan," kata Niam dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Rabu (22/7).

"Postingan itu berpotensi melecehkan ajaran agama," tegas Niam.

Ia menambahkan, pengusutan itu termasuk kepada elemen masyarakat yang menjadikan berita bohong itu sebagai bahan olok-olokan yang menimbulkan permusuhan, kegaduhan, dan kebencian atas dasar suku, agama, ras, dan antar golongan.

Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak menyebabkan kabar hoaks. Selain itu, ia juga meminta masyarakat agar tidak terprovokasi dan terjebak dengan komentar yang melecehkan ajaran agama atau membangun stigma buruk terhadap agama.

"Tidak menjadikan meme tersebut sebagai bahan olok-olokan," pungkasnya.

Sebelumnya, viral foto kue klepon bertuliskan "Tidak Islami" pada Selasa (21/7). Awalnya, foto tersebut beredar di Facebook, kemudian diunggah di Twitter dan Instagram.

Postingan Kue

Sebuah postingan soal kue klepon tidak islami menjadi sorotan di jagat maya Twitter pada Selasa (21/7/2020).

Awalnya, pemilik akun bernama @Irenecutemom mengunggah poster penjualan sebuah toko.

Yang membuat ramai, poster tersebut bertuliskan "kue klepon tidak Islami".

Setelahnya, unggahan tersebut pun menganjurkan agar meninggalkan jajanan yang tidak islami.

Menurut pembuat poster, kurma merupakan jajanan islami yang seharusnya di beli di toko bernama Abu Ikhwan Aziz.