Oleh Bachtiar pada hari Selasa, 28 Jul 2020 - 17:43:02 WIB
Bagikan Berita ini :

Hadapi Kemungkinan Resesi, Faisal Basri: Persiapkan Kondisi Terburuk

tscom_news_photo_1595932982.jpg
Faisal Basri Ekonom Senior Dari Universitas Indonesia (UI) (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri memprediksikan Indonesia akan masuk dalam jurang resesi sebagaimana yang dialami banyak negara dunia sehingga perlu upaya mempersiapkan diri atas kondisi terburuk.

Faisal dalam webinar Kajian Tengah Tahun Seri 3 Indef yang ditayangkan secara daring, Selasa, mengatakanOrganisation for Economic Cooperation and Development(OECD) memprediksi Indonesia tumbuh minus di kuartal II dengan kisaran -2,8 persen hingga -3,9 persen.

"Ayo kita persiapkan kondisi terburuk ini. Yang kita bisa lakukan adalah secepat mungkin kitarecovery. Kalau resesi, sudah pasti. Jadi bukan menghindari resesi tapi bagaimana kita cepatrecoverdan resesinya secetek mungkin. Tidak dalam," katanya.

Faisal mengatakan, krisis kali ini akan berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya, maka formula baku tidak memadai untuk mengatasinya. Ia menambahkan semua negara juga melakukan penanganan yang sama mulai dari melakukan pelebaran defisit hingga paket stimulus serta menurunkan suku bunga.

"Mengingat kondisinya sekarang berbeda, resep baku tidak cukup. Ada dimensi yang harus dikedepankan yakni kesehatan masyarakat dan penyelamatan jiwa manusia. Tidak boleh adatrade offantara ekonomi dan kesehatan," katanya.

Faisal menuturkan di Indonesia, hampir semua lini merasakan dampak pandemi COVID-19. Mulai dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), meningkatnya ketimpangan global hingga penurunan turis mancanegara.

Khusus di sektor pariwisata, kunjungan turis mancanegara ke Indonesia bahkan turun hingga 80 persen. Maka, kunci utama penanganan dan pemulihan ekonomi adalah penanganan meluasnya virus corona.

"Oleh karena itu, jangan terlalu paksakan. Turis ini bisa jadi ujung tombakrecoverydalam waktu dekat. Kuncinya kita mampu menangani virus sehingga semakin banyak negara bersedia tandatanganitravel bubble," katanya.

Faisal menambahkan penanganan penyebaran virus menjadi salah satu pertanda dunia memandang Indonesia. Ia mencontohkan kondisi di Malaysia di mana negara itu telah membuka fasilitas kesehatannya untuk orang asing. Namun, fasilitas itu belum dibuka bagi orang Indonesia.

"Contoh Malaysia kasusnya tidak sampai 10 ribu, mereka sudah membuka fasilitas jasa kesehatannya untuk orang asing. Tapi untuk orang Indonesia belum boleh masuk. Ini pertanda betapa dunia melihat kita seperti apa," katanya. (Antara)

tag: #ekonomi-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

KPU Undang Presiden Umumkan Pemenang Pilpres 2024

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berencana mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghadiri langsung penetapan pemenang Pilpres 2024. Rencanannya, acara tersebut ...
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...