Oleh Rihad pada hari Selasa, 04 Agu 2020 - 23:54:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Vaksin COVID-19 Dijamin Halal

tscom_news_photo_1596560018.jpg
ilustrasi vaksin (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan produksi vaksin COVID-19 di PT Bio Farma dipastikan terbuat dari bahan baku yang halal. "Insya Allah bahan bakunya pasti halal, karena Bio Farma sudah menjadi salah satu pusat produksi vaksin halal, banyak negara-negara Timur Tengah yang sudah beli," kata Erick saat berkunjung ke PT Bio Farma, di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Meski begitu, dia mengatakan sertifikasi halal untuk vaksin COVID-19 itu nantinya bakal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, sejauh ini Bio Farma memang sudah terbiasa memproduksi vaksin dengan halal. "Tentu untuk vaksin COVID-19 itu sertifikasi halalnya di MUI, tapi bahan bakunya dan produksi sudah siap," kata Erick.

Dia mengatakan masyarakat tidak perlu ragu terhadap kualitas vaksin COVID-19 yang nantinya akan diproduksi oleh Bio Farma. Karena perusahaan itu menurutnya sudah cukup berpengalaman sejak tahun 1890.

Menurutnya, Bio Farma merupakan perusahaan vaksin terbesar di Asia Tenggara. Hal itu terlihat dari kemampuan BUMN ini memproduksi vaksin sebanyak dua miliar unit.

"Jadi artinya kalau nanti vaksin COVID-19 ini benar-benar uji klinisnya baik, Insya Allah masyarakat jangan sampai meragukan, jadi cerita Bio Farma itu dimulai sudah cukup lama dan diakui dunia," katanya.

Saat ini Bio Farma sudah memiliki gedung yang siap memproduksi vaksin dengan kapasitas 100 juta unit. Pada Desember 2020 mendatang, bakal ada gedung produksi vaksin baru yang bisa memproduksi 150 juta unit vaksin.

"Artinya dengan kapasitas 250 juta, tahun depan ketika kita memproduksi vaksin, Insya Allah jumlahnya cukup, tapi kembali lagi, vaksinnya dulu yang perlu diuji klinis," kata Erick.

Bio Farma sudah berpengalaman dalam memproduksi vaksin sejak tahun 1890. Bahkan hingga kini, sudah ada 15 produk vaksinnya yang lulus Prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO). Produk-produk tersebut digunakan 150 negara, termasuk negara–negara di Timur Tengah. Bahkan mereka belajar vaksin kepada Bio Farma.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menambahkan, kapasitas produksi maksimal yang akan digunakan untuk memproduksi vaksin Covid-19 sebesar 250 juta dosis per tahun. “Bio Farma sedang menyiapkan fasilitas produksi tambahan sebesar 150 juta dosis. Fasilitas produksi tambahan ini akan siap pada Desember 2020, dari rencana semula awal tahun 2021,” tutur dia.

Seluruh lembaga penelitian dunia berlomba–lomba menemukan vaksin Covid-19. Di Indonesia, Bio Farma menggandeng perusahaan Sinovac. Alasannya, karena vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac, menggunakan platform inactivated (virus yang diinaktivasi) yang metodenya sudah dikuasai Bio Farma sejak lama. Faktor lainnya, hingga kini mereka memiliki kemampuan pengembangan vaksin Covid-19 tercepat, mempunyai pengalaman sebagai perusahaan pertama di dunia yang menyelesaikan fase 1 untuk vaksin SARS, dan memiliki produk vaksin H1N1 (Swine Flu) pertama yang disetujui dunia.

tag: #vaksin  #covid-19  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement