Oleh Sahlan pada hari Kamis, 27 Agu 2020 - 19:46:56 WIB
Bagikan Berita ini :

FPKS Sebut Pemerintah Tergesa-Gesa Pilih Vaksin COVID-19

tscom_news_photo_1598532416.jpg
Sukamta Politikus PKS (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari fraksi PKS Sukamta menilai, tergesa-gesanya pemerintah memilih vaksin COVID-19 tak lebih sebagai bentuk upaya pemerintah pengaruhi psikologis rakyat.

Menurut Sukamta, saat ini berbagai negara berlomba-lomba menemukan vaksin COVID-19 bahkan sudah ada beberapa yang berani menawarkan dan telah memberikan perkiraan harga namun vaksin belum selesai uji klinis fase ketiga. Bahkan, belum ada satupun yang menyatakan menemukan vaksin yang menangkal virus COVID-19.

“Pemerintah terkesan terburu-buru dengan memutuskan vaksin produksi Sinovac yang akan digunakan. Padahal uji klinis tahap 3 yang dilakukan Sinovac bekerjasama dengan Biofarma belum keluar hasilnya. Apakah efektif menangkal virus COVID-19 atau tidaknya," tandas Politikus PKS itu dalam keterangan tertulis, Kamis (27/08/2020).

Selain itu, lanjut Sukamta, penelitian-penelitian terbaru menunjukan bahwa COVID-19 mengalami mutasi sehingga dimungkinkan ketika uji klinis tahap 3 berhasil.

"Namun pada saat vaksinasi secara massal COVID19 telah memiliki mutasi berbeda sehingga tidak efektif,” jelas wakil ketua fraksi PKS DPR RI ini.

Sukamta merasa pemerintah sedang mempengaruhi psikologi masyarakat dan khususnya para pelaku bisnis dengan memberikan keyakinan bahwa pemerintah di jalan yang benar dalam penanganan COVID-19 setelah mengadakan perjanjian komitmen penyediaan vaksin.

Namun, kata dia, langkah pemerintah ini bisa menjadi blunder dikemudian hari apabila ternyata vaksin COVID-19 ini tidak efektif. Sehingga berdampak pada rentannya kesehatan masyarakat dan kerugian negara.

“Kami berharap kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama sehingga kehati-hatian dalam menentukan vaksin. Vaksin harus enar-benar tepat dan efektif untuk melindungi masyarakat di Indonesia,” harap legislator asal DI Yogyakarta ini

Sukamta juga berpesan kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan dengan sabun walaupun kelak ditemukan obat maupun vaksin.

Diketahui, Pemerintah melalui kementrian BUMN dan Kemenlu telah menjalin kerjasama produksi vaksin COVID-19 dengan perusahaan asal China Sinovac.

Alasan pemerintah memilih Sinovac berdasarkan pada berpengalamannya Sinovac dalam hal pengembangan vaksin SARS. Kemudian, mempunyai produk yang memenuhi pre-kualifikasi WHO dan kesamaan platform produksi dengan Bio Farma yakni inactivated vaccine.

Namun menurut info yang beredar luas vaksin produksi Sinovac merupakan vaksin dengan harga termahal dibandingkan dengan vaksin COVID-19 yang di produksi oleh perusahaan lain dan belum teruji efektif mematikan virus COVID-19

"Upaya menenangkan masyarakat perlu, namun jangan sampai berbuah kerugian baik bagi rakyat maupun negara," pungkas Sukamta.

tag: #vaksin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

Fraksi PKS Sangat Kecewa AS Veto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini sangat kecewa dan menyesalkan sikap Amerika Serikat (AS) yang memveto draf resolusi untuk mengakui secara penuh keanggotaan Palestina di ...
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...