Oleh Sahlan Ake pada hari Rabu, 30 Sep 2020 - 08:13:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Gus Jazil: Tetap Perlu Waspada Akan Bahaya Laten Komunis

tscom_news_photo_1601428393.jpg
Jazilul Fawaid Wakil Ketua MPR (Sumber foto : Dokumen)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Setiap akhir bulan September, di tengah masyarakat biasa muncul perbincangan tentang G 30 S/PKI, baik mengenai sejarah, film, atau masalah ideologinya.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid dengan tegas mengatakan ideologi komunis tetap perlu diwaspadai. Ia merupakan bahaya laten yang bisa muncul kembali dalam berbagai bentuk.

“Sebab laten makanya munculnya sulit dideteksi,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Dikatakan isu tentang komunisme, PKI, bukan sekadar isu namun sesuatu yang laten sehingga hal demikian perlu diwaspadai.

Menurut alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu kita tak boleh abai. Dalam masalah pemberontakan, diakui dilakukan oleh banyak kelompok namun pemberontakan komunis tercatat yang paling banyak tertulis dan didokumentasikan dalam banyak bentuk, mulai dari tahun 1948 dan 1965, bahkan difilmkan lewat ‘Pemberontakan G 30 S/PKI’ yang kerap diputar setiap akhir September apalagi di masa Orde Baru menjadi tontonan wajib.

“Tak ada larangan untuk memutar kembali film itu. Film itu untuk mengingatkan kewaspadaan kita,” katanya.

Membendung komunisme dikatakan oleh pria kelahiran Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu ada dasarnya, yakni Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966. Ketetapan itu disebut masih berlaku.

Selain mengacu pada ketetapan yang masih dijadikan landasan hukum, untuk membendung paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila, menurut Jazilul Fawaid, MPR melakukan Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut dengan 4 Pilar MPR. “Empat Pilar tidak ada yang bertentangan dengan HAM,” ungkapnya.

Nilai-nilai Pancasila dikatakan harus diimplemetasikan dalam kehidupan keseharian oleh semua tingkatan masyarakat. “Saya yakin ideologi yang tak sesuai dengan karakter bangsa akan hilang bila kita menjalankan nilai-nilai Pancasila,” ujar pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu.

Dirinya menyayangkan apabila ada pejabat yang jauh bahkan menyimpang dari nilai-nilai Pancasila. Pancasila jangan dianggap remeh sebab ideologi ini dirumuskan oleh para pendiri bangsa dengan perjuangan yang panjang. Kesaktian Pancasila akan terwujud bila menyatukan berbagai kelompok di masyarakat.

Munculnya paham atau ideologi yang tak sesuai dengan karakter bangsa menurut Jazilul Fawaid juga disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan ketimpangan dalam berbagai bidang, tidak ada kesejahteraan dan banyaknya kemiskinan di masyarakat.

Dalam UUD maupun UU sebenarnya banyak aturan yang mendorong terciptanya tatanan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Untuk itu dirinya mendorong agar pemerintah bekerja keras untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur. “Maksimalkan amanah UUD,” tegasnya.

tag: #jazilul-fawaid  #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Lainnya
Berita

MK Jamin Tak Ada Deadlock saat Pengambilan Keputusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) menjamin tidak akan ada deadlock dalam pengambilan putusan sengketa Pilpres 2024. Saat ini, Hakim Konstitusi masih melaksanakan rapat ...
Berita

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Penyumbang Dividen Terbesar

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik ...